Dampak 20 Tahun Hadirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Sosial, Pemerintahan Dan Ekonomi
Halo Gaes, Sekarang ini kita benar-benar hidup dalam dunia tanpa tapal batas. Orang bilang adalah borderless world, dimana tidak ada lagi batasan atau limitasi geografis antar bangsa. Dunia yang luas ini nyaris hanya seperti sebuah kampung besar saja, ya kan gaes ?
Tatanan kehidupan menjadi global. Hampir semua instrumen kehidupan terkoneksi secara digital melalui teknologi komunikasi dan sistem informasi yang berjalan pada jaringan internet.
Revolusi teknologi informasi digital yang terjadi sejak Uni Soviet (sekarang Rusia) berhasil meluncurkan wahana luar angkasa bernama Sputnik (1957) hingga dunia mengenal istilah internet (1982) benar-benar telah mengubah wajah dunia dari semua segi.
Coba anda lihat infographic berikut ini gaes, inilah timeline bagaimana revolusi atau transformasi teknologi informasi terjadi.

Dari timeline diatas, saya pikir anda sepakat dengan saya bahwa hasil karya revolusi teknologi informasi yang paling monumental adalah internet, iya kan gaes?
Sejak tahun 1982 hingga sekarang nih gaes, penduduk dunia yang saat ini berjumlah tak kurang dari 7,324,782,225 jiwa hampir separohnya (49.2%) telah terkoneksi secara online dan digital melalui internet.

Tetapi kita perlu tahu, ketika dunia mengalami revolusi digital, sebenarnya dunia juga mengalamitranformasi teknologi di bidang komunikasi, gaes.
Bahkan kalau mau ditelisik secara faktual teknologi komunikasi mengalami transformasi revolusi lebih dahulu dibandingan dengan teknologi informasi (1957) yakni sejak Samuel Morse mengirimkam pesan pertama melalui alat yang dikenal dengan Telegraph pada tahun 1837.
Walaupun demikian, dalam perkembangannya antara teknologi informasi dan komunikasi menjadi satu paket kesatuan yang saling melengkapi (complementary). Munculah pemakaian istilah ICT (Information and Communications Technology) atau TIK dalam bahasa kita yang merupakan singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Perkembangan Teknologi & Informsi Di Indonesia
Revolusi teknologi informasi dan komunikasi juga menyasar ke negara kita juga nih, gaes. Jelasnya memang tidak mungkin dihindari karena negara kita hidup dalam pergaulan dunia yang telah mengglobal.
Teknologi telekomunikasi terutama seluler komersil mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1984. Pada saat itu teknologi yang dipakai masih menggunakan teknologi seluler analog yakni NMT(Nordic Mobile Telephone) Eropa kemudian disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone System).
Belakangan, Kedua teknologi itu selanjutnya kita sebagai teknologi 1G. Sembilan tahun kemudian yakni tahun 1993, teknologi ini berkembang menjajdi 2G yang diawali upaya pemerintah untuk membangun project pilot 3 BTS (Base Transciever Station) di Pulau Batam (1) dan Bintang (2).
Tahun 1994, teknologi GSM mulai diaplikasikan di Indonesia. Handset sudah menggunakan kartu chip kecil sehingga ukuran handset pun menyusut ukurannya, tidak sebesar pada saat diperkenalkan pertama kami yang beratnya bisa mencapai 430 gm.
Pada tahun 1995, pemerintah memperluas layanan GSM ke wilayah-wilayah lain di Indonesia. Setahun kemudian dunia telekomunikasi Indonesia ketambahan satu operator GSM baru yakni PT. EXCELCOMINDO PRATAMA (Sekarang XL AXIATA).
Pada tahun 2003-2004 terjadi perkembangan dalam teknologi selular Indonesia, di mana teknologi 2G bertransformasi menjadi teknologi seluler 3G yang mulai dikomersilkan mulai tahun 2005-2009.
Sejak saat itu hingga 2012, Indonesia mengalami ledakan pertumbuhan pengguna telepon seluler di mana walaupun di negara kita hanya 10 operator pengguna telepon seluler tembus di angka 175.18 juta orang.
Saat ini teknologi komunikasi perlahan-lahan meninggalkan teknologi 3G dan beralih ke teknologi nirkabel 4G LTE. Teknologi ini memberikan jaminan kualitas jaringan lebih baik dan lebih cepat dari sebelumnya.

Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia juga diikuti pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia, gaes. Internet di negara kita tumbuh sangat cepat bahkan bila dibanding dengan negara-negara lain di dunia. Salah satu faktor pendorongnya adalah karena negara kita adalah negara berkembang dengan populasi penduduk terbanyak ke-4 di dunia.
Ketika internet dikenal di Indonesia awal tahun 1990-an, pengguna internet hanya 0,5% dari total penduduk Indonesia yang saat itu berjumlah 203 juta jiwa. Ini berarti cuman sejutaan orang yang sudah melek internet saat itu, gaes. Itupun berasal dari instansi pemerintah dan swasta besar, lembaga pendidikan dan orang-orang tertentu saja.
Saat ini pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka yang fantastis gaes yakni 139 juta orang. Itu termasuk saya dan anda…he..he..he… Bahkan pengguna internet di Indonesia mendapatkan predikat terbanyak ke-6 dunia di bawah China (termasuk Hongkong), Amerika, India, Brasil dan Jepang dengan angka penetrasi 34.1 %. Hebat kan negara kita gaes….

Sayangnya nih gaes, pengguna internet di Indonesia belum merata, masih terkonsentrasi di pulau Jawa, bali dan Sumatera. Untuk wilayah-wilayah lain masih di bawah 10%.
Mungkin karena infrastrukturnya yang masih dalam tahap pembangunan, kendala geografi, keterbatasan kemampuan pemerintah atau karena sebab-sebab lain seperti jumlah penduduk atau entahlah..

Dampak 20 Tahun Kehadiran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bagi Pembangunan Nasional
SOSIAL
Setelah 20 tahun, TIK telah memberikan dampak yang hebat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif yang paling mendasar adalah bahwa INDONESIA SEMAKIN DIGITAL (LIFE IS IN HAND), dimana komunikasi interpersonal dan pemenuhan kebutuhan hidup semakin mudah, cepat dan efesien.
Kemudahan ini menyebabkan perubahan cara pandang dan gaya hidup masyarakat. Siapapun orangnya, sekarang udah pake gadget yang terkoneksi dengan internet. Ibarat kata nih, jangankan orang-orang kantoran, pedangan asongan, tukang rongsok, penjual tahu-tempe, kerupuk bahkan pengangguran sekalipun di sakunya minimal ada smartphone yang bisa buat main socmed.
Jangankan ke kantor, lagi makan, tidur, jalan-jalan bahkan ke WC pun orang bawa benda itu. Betul ‘gak gaes.

Satu orang memiliki lebih dari satu handset. Jadi, jangan heran kalau dominasi pemakai internet paling banyak dari smartphone. E-marketeer.com merilis data bahwa pengguna telepon seluler telah mencapai angka 308,2 juta orang, lo gaes.
Artinya, jumlah ini melebihi dari jumlah penduduk Indonesia yang hanya berjumlah 254,9 juta jiwa. Selain kemudahan, teknologi informasi dan komunikasi juga tidak lepas dari dampak negatif bagi kehidupan sosial masyarakat, gaes.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

PEMERINTAHAN
Teknologi informasi dan komunikasi jelas sekali telah banyak membantu meningkatkan kinerja pemerintahan dalam hal peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada publik/masyarakatnya. Kita mengenalnya dengan istilah e-goverment dengan modelnya aplikatifnya adalah G2C (Government-to-Citizen), G2B(Government-to-Business) serta G2G (Government-to-Government).
Jejak pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi pemerintahan baik pusat maupun daerah adalah semakin banyaknya pemerintah daerah yang menggunakan domain .go.id ataudesa.id. Dalam laman pandi.id, hingga Juni 2016 penggunaan go.id mencapai 3,665 user sedangkan desa.id sebanyak 2,782 user.
Beberapa pemerintah daerah telah menerapkan di daerah masing-masing seperti Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta,Pemkab Banyuasin, Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang dan lain sebagainya.

Apa sih dampak teknologi informasi dan komunikasi di bidang pemerintahan, ini dia gaes….

EKONOMI
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi dan bisnis di negara kita, lho gaes. Kemudahan mengakses informasi dan komunikasi menjadi alasan tumbuhnya iklim usaha baik perorangan maupun lembaga untuk populasi perkotaan dan pedesaan tersebut.
Dukungan teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan proses-proses ekonomi lebih jauh efisien, cepat dan dapat menjangkau segmentasi yang lebih luas. Sejak populernya internet di republik ini, model aktifitas jual beli melalui online yang dikenal sebagai e-commerce tumbuh sangat pesat.
Sensus ekonomi 2016 yang dilakukan BPS menyebutkan bahwa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir telah terjadi peningkatan 17% model jual beli online ini. Menurut data tersebut, jumlah e-commerce saat ini adalah 26, 2 juta.
Dengan jumlah penduduk yang besar, maka negara tidak hanya potensial bagi pelaku bisnis e-commerce dalam negeri tetapi juga luar negeri. Ekonomi perbankan juga begitu, gaes. Banyangin saja saat ini tidak ada ATM dan layanan perbankan lainnya, dijamin akan terjadi antrian yang panjang kayak antri BBM di SPBBU kalau mau terjadi kenaikan harga.
Teknologi Informasi dan Komunikasi nyata-nyata telah memberikan kemudahan kepada kita dalam mendapatkan layanan perbankan. Teknologi Informasi dan komunikasi telah mendorong dunia perbankan menciptakan diversifiksi layanan kepada nasabahnya.
Produk layanan perbankan yang kita kenal adalah e-banking, phone banking, internet banking dan sms-banking. Layanan-layanan tersebut hanya bisa dinikmati oleh nasabah dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Secara umum dampak positif teknologi informasi dan komunkasi dalam bidang ekonomi seperti infografis berikut gaes….

Kesimpulan
- Revolusi teknologi informasi berawal dari project ARPANET yang didorong kecemburuan amerika atas keberhasilan uni soviet meluncurkan Sputnik 1957
- Internet adalah hasil dari revolusi teknologi informasi yang paling revolusioner yang telah menciptakan dunia tanpa batasan limitasi geografis antar bangsa
- Sejak dikenal luas pada tahun 1982 hingga sekarang, internet telah dipakai oleh 49,2% penduduk dunia saat ini yang berjumlah 7.3 milyar jiwa
- Jauh sebelum revolusi teknologi informasi terjadi, teknologi komunikasi juga mengalami transformasi dari dipakaianya kode-kode morse sebagai alat komunikasi (1837) hingga berintegrasi dengan teknologi informasi yang kemudian dikenal dengan istilah ICT (Information & Communication Technology)
- Revolusi teknologi komunikasi di indonesia dimulai semenjak diperkenalkannya teknologi analog 1G oleh NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS
- Teknologi informasi internet baru di kenal luas di indonesia pada tahun 1990-an dengan pengguna hanya 0.5 % dari penduduk indonesia saat itu sejumlah 203 juta jiwa
- Saat ini pengguna internet di indonesia sebanyak 139 juta orang dan menjadi terbanyak ke-6 di dunia
- Pengguna internet di indonesia masih terkonsentrasi di pulau jawa, bali dan sumatera
- Dampak 20 tahun teknologi informasi dan komunikasi di indonesia adalah bahwa indonesia semakin digital. hal ini dibuktikan bahwa pemakai handset di indonesia mencapai 308.2 juta dan melebihi jumlah penduduk itu sendiri.
- Teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat dalam sendi-sendi kehidupan baik dari segi ekonomi, poliik-hankam, pendidikan, pemerintahan, sosial-budaya, kesehatan, pertanian dan lain sebagainya.
- Selain memberikan dampak postif bagi pembangunan nasional, teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif
Menyoal tentang harapan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini, sebenarnya harapan saya sangat sederhana, gaes. Saya berharap sekali perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini benar-benar dimanfaatkan pemerintah untuk pembangunan nasional yang berorientasi pada kemakmuran rakyat indonesia.
Apa yang harus dilakukan pemerintah adalah mendorong daerah-daerah menerapkan e-budgeting dalam penganggaran pembangunan. Menurut saya, e-budgeting ini sangat efektif menanggulangi kebocoran anggaran atas prilaku korupsi aparatur negara.
Selama ini republik ini terseok-seok dalam pengentasan kemiskinan, menciptakan pemerataan kesejahteraan dan melakukan pembangunan yang berkelanjutan karena banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara, kepala daerah dan anggota perwakilan rakyat yang notabene adalah pengambil kebijakan dalam proses pembangunan.
Semoga tulisan ini mampu menginspirasi untuk Indonesia yang lebih baik.