Beruntung sekali saya ada kesempatan memfasilitasi keinginan si kecil Ayunda. Semula saya khawatir sekali dan takut si kecil kecape’an dan jatuh sakit, karena nyaris hampir setiap hari si kecil aktif mengikuti kegiatan-kegiatan extra kuriruler di sekolahnya ( TK ). Melukis, Menari, Drum Band, Renang, Bina Vocal, Murotal, Sempoa dan Bahasa Inggris. Hari Selasa, Rabu, dan Jumat sore dimanfaatkan untuk sekolah TPA di masjid yang tidak jauh dari rumah.
Oleh sekolahnya, siswa yang mengikuti kegiatan tambahan tersebut sering diikutkan kompetisi antar sekolah di Yogyakarta. Hal ini yang membuat saya cukup senang. Bukan berapa banyak piala yang telah dikumpulkan si kecil, akan tetapi saya memaknainya sebagai sebuah proses pembelajaran yang penting bagi perkembangannya. Kenapa demikian ?
Sarana Bermain & Memunculkan Bakat
Kegiatan tambahan (Extra Kurikuler) menjadi saranan untuk bermain yang produktif di sore hari sekaligus mengembangkan bakat si kecil. Ini jauh lebih bermanfaat daripada hanya sekedar bermain di rumah karena dalam kegiatan tambahan ini ada tentor yang mengarahkan.
Melatih Kemampuan Intrapersonal dan Interpersonal
Kegiatan tambahan di sekolah akan melatih kemampuan intra personal anak yakni bagaimana harus bersikap dan beraktifitas sebagai seorang pribadi dan juga bagaimana harus menempatkan diri dan bekerjasama sebagai bagian dari sebuah satu team kecil bersama teman-temannya.
Melatih Anak Berkompetisi
Dengan mengikuti lomba-lomba, maka anak akan mempunyai jiwa kompetisi dan bersaing secara baik untuk sebuah prestasi. Peran Orang tua sangat penting sebagai penyelaras mentalnya agar tidak memunculkan kebiasaan berkompetisi yang curang dan tidak sehat. Peran orang tua juga sangat berpengaruh dan mendasari pemahaman anak untuk tidak sombong bila sebagai pemenang dan bisa menerima kekalahan bila kalah.
Bila anak tidak mendapatkan warisan harta benda yang berlimpah, maka cukupilah dengan ilmu dan pendidikan. Itu adalah bekal untuk mencarinya kelak.