Ratu Kidul, Sang Penguasa Pantai Selatan. Sosok mistis yang identik dengan mahkota emas dan baju berwarna hijau ini sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti siapa sebenarnya dan dari mana asal-usulnya.
Banyak cerita yang mengatakan bahwa Ratu Kidul sebenarnya adalah Ratu Bilqis, isteri Nabi Sulaiman As yang setelah wafatnya beliau, Ratu Bilqis mengasingkan dirinya ke suatu negeri. Di sana beliau bertapa hingga moksa atau ngahyang.
Ada juga yang mengatakan bahwa Ratu Kidul adalah Dewi Nawang Wulan, sosok bidadari yang pernah diperisteri Jaka Tarub. Bahkan, pada tahun 1985 dalam sebuah acara di TMII, Ratu Kidul diklaim sebagai Biding Laut, saudara dari Saribu Raja yang notabene adalah keturunan Raja Batak. Kalau hal ini benar, itu artinya Ratu Kidul masih sekampung halaman dengan Judika atau Bill Saragih.
Siapapun adanya dan dari manapun asalnya, saya mempercayai bahwa Ratu Kidul itu ada, bukan sekedar cerita rakyat turun temurun yang menjadi bagian keistimewaan Yogyakarta pada khususnya dan pulau Jawa pada umumnya. Keyakinan saya ini sudah lama semenjak tinggal di Kudus, dimana banyak kejadian ghaib yang tidak masuk akal terjadi di sana.
“Diujung kakinya telah berdiri perempuan sangat cantik berbusana keraton berwarna hijau dengan mahkota berkilauan terkena cahaya lampu kamar. “
Keyakinan itu pun bertambah dengan sebuah pengalaman ghaib yang dialami sepupu saya yang baru berlibur di Yogya Sabtu kemarin (27/12/2014). Sebut saja namanya Arum (facebook disini). Arum adalah sepupu dari keluarga ibu, keponakan dari Om dan Tante saya. Arum yang bekerja sebagai salah satu staff ahli di Departemen Kehakiman RI berlibur bersama keluarga besar dari Tegal ke Yogyakarta.
Malam pertama di Yogya, mereka menginap di rumah keluarga di Jalan Kaliurang dan keesok harinya mereka mengunjungi beberapa obyek wisata unggulan seperti Taman Pintar, Komplek Bundaran UGM, dan Museum Afandi. Ketika mengunjungi museum ini, Arum tertarik dengan lukisan Ratu Kidul yang begitu anggun. Arum pun tak sungkan untuk mengabadikan lukisan tersebut melalui sebuah ponsel yang dibawanya. Mungkin karena foto inilah akhirnya Arum mengalami pengalaman ghaib yang tidak dialami setiap orang.
Sepulang dari museum, Arum dan keluarga langsung menuju ke Purwomartani. Malam kedua memang sudah direncanakan untuk menginap di rumah Om dan Tante yang hanya berjarak 5 rumah dari tempat saya. Dari sini akan lebih dekat untuk perjalanan ke Gunung Kidul keesok harinya.
Kami berkumpul dan bersenda gurau hingga hampir jam 22.00 WIB. Karena sudah larut, saya dan anak-anak pamit pulang agar mereka bisa istirahat. Mereka harus cukup istirahat karena pagi-pagi sekali harus bersiap menghabiskan liburan hari kedua di pantai Gunung Kidul.
Arum, Rini dan kedua anaknya kebagian tidur di kamar depan. Sebelum tidur, Arum sempat bergurau kepada keponakannya, Rara. “Ra, Ayo tidur besok tak ajak ketemu Ratu Kidul.” Kata Arum sambil menunjukan foto lukisan yang difotonya di Museum tadi siang.
Tak berapa lama Rini dan kedua anaknya terlihat pulas. Jam menunjukkan angka 24.05 WIB, Arum mencoba tidur. Sedetik setelah memejamkam mata, dia merasakan hembusan angin menerpa kakinya secara tiba-tiba. Angin yang tidak biasa seperti hembusan angin laut. Arum membuka mata. Apa yang dilihatnya sungguh membuatnya takut luar biasa,
Diujung kakinya telah berdiri perempuan sangat cantik berbusana keraton berwarna hijau dengan mahkota berkilauan terkena cahaya lampu kamar. Jaritnya menjuntai ke lantai. Beberapa bagianya mengenai kedua kaki Arum. Mendadak kamar baunya wangi bunga melati. Arum juga mencium bau khas pasir pantai. Inikah Ratu Pantai Selatan, Pikirnya.
Perempuan tersebut tersenyum kearahnya. Senyum yang sangat menawan dan berwibawa. Dada Arum berdetak kecang. Dia merasa takut yang luar biasa tetapi tubuh seperti membeku. Lidah pun kelu. Arum hanya bisa berdoa di dalam hati. Perempuan berbaju hijau itu memandanginya sekali lagi tanpa berkata-kata. Beberapa saat kemudian tiba-tiba menghilang begitu saja. Kepergian perempuan itu diiringi desir angin yang dingin. Arum merasakan itu.
Arum gemetar dan mencoba bangkit sekuat tenaga untuk membangunkan Rini. Dia menceritakan kejadian yang barusan dialaminya. Akhirnya mereka terjaga sampai pagi dengan rasa takut yang masih dirasakannya. Pengalaman malam itu menyisakan sejuta tanya, apa hikmah dibalik kejadian ghaib itu.