Papa begitu marah ketika mama bilang hamil lagi ketika itu. Mama menyadari, itu karena Papa begitu sayang dengan Si Sulung Arya. Hingga Papa tidak ingin membagi cinta papa ke Arya dengan yang lain.
Bahkan ketika putri kita lahir pun eyang kakungnya yang memberi nama, Ayunda, bukan papa! Sampai Ayunda berumur 3 tahun, Papa masih tak acuh dengannya. Demi Tuhan mama tidak menyesal, Pa. Mama lakukan karena mama cinta Arya dan Papa. Mama tidak ingin Arya tumbuh tanpa saudara dan kita kesepian di hari tua.
Suatu ketika, Papa menangis dan memeluk erat saat Ayunda tergolek lunglai di rumah sakit dengan selang infus di tangan. Sejak itu, setiap saat yang papa tanyakan hanyalah Si kecil Ayunda. Foto ini kita buat seminggu setelah Ayunda sembuh. Monumental sekali, bukan?. Ekspresi cinta dan ketulusan seorang ayah kepada putrinya tergambar di sana.