
Setelah boyongan’ ke Brebes karena harus merawat orang tua yang lumpuh pasca jatuh di depan rumah, saya sebenarnya ingin menghidupkan kembali usaha kuliner yang saya rintis di Kalasan. Namun saya terbentur kondisi yang sulit. Apalagi rumah relatif sempit dan berada di lokasi kurang strategis.
Meskipun begitu semangat ‘berusaha dan berjualan’ tidak padam meskipun harus merubah haluan ke online. Tercatat saya pernah menjadi dropshipper, reseller, dan sejenisnya. Awalnya saya menjual produk-produk fashion muslimah. Namun sekarang berpartner dengan sebuah UMKM di Brebes untuk memasarkan produk Sambal Tabur Siwang.

Doc. Pribadi.

Website Woocommerce yang saya rancang. www.siwangku.biz.id.
Apa Sih Masalah Dasar yang Dihadapi UMKM?
Sejak berkecimpung di dunia UMKM, saya mencatat ada tiga pemasalahan dasar yang dihadapi UMKM yang menyebabkan sulit berkembang. Di luar permodalan, yakni:
Rendahnya Kapasitas Daya Saing Bisnis dan Produk
UMKM dihadapkan dengan pesaing yang suka meniru produk yang sedang booming. UMKM juga harus bersaing dengan pelaku usaha yang bukan UMKM yang sudah memiliki branding dan basik pembeli kuat di masyarakat.
Jualan di E-commerce yang Tidak Mudah
Menjual produk di e-commerce itu tidak mudah. UMKM akan bersaing dengan penjual dari mana saja, besar atau kecil. Jika ada UMKM dari Lampung dengan peminat produk dari Semarang, jelas ia tidak mampu bersaing dengan UMKM yang lebih dekat karena ongkos kirim yang membuat harga mahal. Begitu pula sebaliknya.
Apalagi pembeli sekarang cerdas, compare harga sana-sini. Selisih lima ribu perak saja mereka pindah ke lain pangkuan. Belum lagi tentang fitur iklan berbayar e-commerce yang belum berimbang. Penjual bermodal besar pasti memborong iklan dan mendominasi pasar. Mereka tak peduli iklannya nampang di etalase toko kecil yang membuat mereka tenggelam.
Sulit Closing Bila Permintaan COD
Perlu dakui kalau e-commerce menawarkan fasilitas lengkap. Model pembayarannya bervariasi bahkan memiliki pembayaran COD yang kian diminati setelah kehadiran Facebook Store, Instagram Shopping, dan sejenisnya. Pengalaman, saya kesulitan closing penjualan ketika pembeli minta COD namun tidak mau melalui e-commerce. Bahkan banyak yang loss pada akhirnya.

Solusi Pengiriman COD dari KiriminAja Bikin #BisnisJadiTenang
Kesulitan UMKM memenuhi permintaan pengiriman COD ini sebenarnya sudah tersolusi yakni menggunakan aplikasi, salah satunya KiriminAja.
Aplikasi yang dikembangkan oleh PT Selalu Siap Solusi ini mempertemuan pengguna dengan berbagai ekspedisi pengiriman yang menyediakan pengiriman paket COD maupun non-COD ke seluruh Indonesia.
Oleh pelaku bisnis dan UMKM, KiriminAja disebut aplikasi kirim paket nomor satu di Indonesia. Ini karena aplikasi yang telah didownload lebih 100 ribu pengguna di Playstore ini menawarkan berbagai fitur yang mendukung kemajuan bisnis UMKM.
- Didukung berbagai ekspedisi nasional.
- Memiliki layanan Pick-up paket di rumah
- Dana COD langsung setelah barang diterima
- Bisa tracking pengiriman secara realtime,
- Memiliki Fitur WA Follow Up ke penerima secara otomatis
- Memiliki program KiriminAja poin yang bisa ditukar dengan berbagai voucher serta undian modal bisnis senilai 50 juta
- Bisa diintegrasikan dengan website Woocommerce
- Memiliki fitur Afiliasi


Yuk Download Aplikasi KiriminAja untuk Kemajuan Bisnis
Saya yakin aplikasi KiriminAja ini membantu usaha UMKM saya bekembang. Saya sendiri mengajukan API Key agar bisa mengeintegrasikan aplikasi KiriminAja ini ke website Woocommerce yang saya buat.
Yuk Download segera. Pasti bermanfaat.
