{وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى}
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”
(QS an-Najm:39).
Dua orang MC lomba yang cantik dengan jilbabnya berdiri ditengah panggung (Semoga Istriku gak cemburu aku memuji Wanita lain). Uh..suaranya begitu merdu di telinga. “Adik-adik, saatnya kakak umumkan lomba ya.” Katanya saat memandu acara kembali setelah terpotong oleh aksi pentas anak-anak TK yang polos dan lucu.
Saya bergegas mendekat panggung melewati kumpulan orang tua murid yang menunggu hasil jerih payah putra-putrinya mengikuti lomba. Wajah istriku yang duduk ngengsot ditikar depan panggung kulihat sedikit tegang. Entah apa yang dipikirkannya. Sepertinya berharap sekali Ayunda menang.
Maklum saja dialah yang dengan sabar mengajari dan membimbing Ayunda belajar setiap harinya. Padahal saya selalu menasehatinya, bahwa dalam sebuah kompetisi harus siap menang juga harus menyiapkan mental kalau kalah. Biar ‘gak stress seperti para caleg yang gagal itu.
Sejurus kemudian, dua MC cantik tersebut membacakan hasil lomba, diawali lomba yang pertama yakni lomba Wudhlu. Kebetulan sekali setiap peserta hanya boleh mengikuti satu lomba saja jadi Ayunda pun terpaksa mengikuti aturan tersebut, walaupun maunya ingin mengikuti semua lomba yang diadakan. Namanya juga anak-anak, kan.
Berturut-turut kemudian adalah pengumuman lomba mengancingkan baju dan puzzle. Setelah rangkaian acara penyerahan hadiah kedua lomba tersebut berakhir, tiba saatnya pengumuman lomba hafalan surat pendek Al-Qur’an. Aku melirik ke tempat istriku duduk. Wajahnya terlihat semakin tegang. Dag…dig…duk begitu detak jantungnya barangkali. Gak ada senyum. Wajahnya kaku memandang lurus kedepan panggung. (Kecuali kejatuhan uang satu gepok dipangkuannya barangkali baru bisa senyum kaleeeee!).
“Juara ke-3, dengan nilai 255 Jatuh kepada nomor undian 5”. Kata MC. Duerrrrr…..Istriku semakin tegang dan bertambah tegang kelihatanya. Wajahnya berubah rona. Aku tersenyum geli melihatnya.
“Selanjutnya, Juara ke-2, dengan nilai 265, adalah nomor undian 6”. teriak MC lagi. Jedoooooooor…Posisi duduk istriku sedikit berubah. Dengan tangan dipangkuan dia menghela napas panjang. Kepala sedikit mengongak ke atas. Bibirnya bergerak-gerak, komat-kamit seperti mbah dukun baca mantra. Sepertinya sedang berdoa. Entah apa yang dibacanya, apakah doa mau makan atau doa mau tidur, siapa yang tahu he..he…?
“Dan…..Juara pertama…..dengan nilai 305 jatuh kepada nomor undian 7”. Beeeetttttttt….Lega sudah! Istriku bisa tersenyum lebar dan tanpa sadar kedua tangannya mengepal keatas sambil bilang Yeeeeeeee Lumayan keras, hingga seorang ibu yang disampingnya terkaget-kaget.
Ya, Ayunda tampil sebagai Juara Pertama lomba hafalan surat pendek Al-Qur’an untuk yang ke-sekian kalinya. Kali ini dia berhasil menyingkirkan 20 orang peserta perwakilan dari TK-TK terbaik di Yogyakarta. Ini merupakan piala yang ke-13 yang didapatkannya.
Selamat ya Mam, telah menghantarkan Ayunda kembali jadi juara !
Dicopy dari facebooknote ayah.