Melampaui Batas Diri, Merintis Toko Online – Orang bilang umur sudah tidak lagi muda karena sudah di atas tiga puluh tahun. Oleh genk arisan yang anggotanya para emak-emak wali murid di D putriku malah dimasukan kategori ETU LEGI alias etengah Tuwo Lemu Ginuk-Ginuk, tetapi bicara masalah semangat berkembang boleh deh disejajarkan sama yang muda-muda yang umurnya dibawah 30 tahun.
Saya tidak perduli dengan umur. Bagi saya umur hanya deretan angka-angka, yang kalau terlalu diplototin malah berpotensi melemahkan semangat untuk bergerak dan berkembang, lalu menyerah pada keadaan. Tidaklah, saya tidak masuk kategori emak-emak yang begitu.
Hasrat belajar dan berkembang justru malah semakin liar, apalagi sejak akrab dengan internet 3 – 4 tahun lalu. Penginnya saya malah seperti nobita, ingin begini dan begitu dengan kantong ajaibnya doraemon. Saya kepingin melampaui batas diri. ampai batas maksimal yang bisa saya lakukan. Kata Anggun C Sasmi sih “Tua-Tua Keladi” makin tua makin legi, makin jadi.
Mencari Kebanggaan Lain dengan Toko Online
Entahlah, saya memang merasa belum puas memanfaatkan internet hanya sekedar socmed, baca berita, streaming, update blog dan sejenisnya. aya merasa tertantang untuk mendapatkan manfaat lebih secara ekonomis. Setelah tempo hari pengajuan adsence 100% fully approved oleh Google, saya kepikiran cepat-cepat mencari kebanggan lain. Yah, kebanggan sebagai seorang amatir yang tidak hanya menjadikan internet sebagai tempat belajar dan bermain tetapi juga sebagai tempat bekerja produktif yang menghasilkan pundi-pundi uang demi mempertahankan dapur agar selalu kebul-kebul.
Sampeyan tahulah, harga-harga kebutuhan hidup tidak pernah stabil, bahkan cenderung terus naik. aat ini saja gas melon di Kalasan Jogja kembali langka, saking langkanya harganya jadi Rp. 25.000. Kalau hanya mengandalkan warung wakan kampung di depan yang saya kelola bersama suami, maka bisa-bisa urung beli pesawat terbang, kereta api dan tugu monas ke depannya. 🙂
Saya selalu kepikiran untuk membuat semacam bisnis online. esak rasa di dada kalau itu belum terwujud. Bisnis online tersebut berupa distro-online yang secara spesifik menjual kaos-kaos polos dengan design Bold. Ini hanya langkah awal yang saya niatkan dengan segala keterbatasan kemampuan dan budget. Kedepannya memang bukan hanya sekedar kaos polos tetapi mencakup fashion dalam arti yang luas.
Walaupun demikian saya ingin sesui konsep awal, bahwa produk-produk yang toko online tersebut kudu tetap mempunyai keunikan yakni produk fashion kontemporer yang berpadu keindahan etnik ornamen khas Jogja.
Memang Maih Ada Peluang?
Saya sih selalu ber-postive thinking, optimis, menyukai tantangan dan selalu ingin melampaui batas diri dalam melakukan sesuatu. Toko online ini penting bagi saya. aya berharap bisa menjadi pendamping pemasukan keluarga, syukur-syukur malah menadi yang utama. Terkait peluang, saya melihat peluang dan potensi yang masih sangat besar untuk mengais rejeki dari toko online secara umum.
Pendapat ini bukannya tanpa dasar. lho. etidaknya saya membaca dan mengamati sajian data dari berbagai sumber terutama yang berkaitan dengan potensi ekonomi digital Indonesia. Anggap saja ini adalah survey kecil-kecilan begitu. Setelah mengkaji data, saya menemukan banyak yang menjadi motivasi kuat saya,
Pertama, adalah potensi demografi kependudukan Indonesia yang tinggi yakni 256,1 juta jiwa dan menjadi terbesar keempat di dunia. Dalam benak saya, jumlah penduduk yang besar adalah pasar yang besar pula. Khabar baiknya lagi, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia juga tinggi. 51.8% sudah akrab dengan internet. Jumlah ini akan terus tumbuh di masa depan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Ini modal dasar dan keyakinan saya.
Kedua, motivasi saya yang lain adalah keinginan besar pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi digital di Asia Tenggara. Keinginan pemerintah ini riil karena sudah dikeluar paket kebijakan yang popler disebut Roadmap E-Commerce Indonesia 2020. Bahkan khabar terakhir, Jack Ma (Pemilik Alibaba, Lazada dan Tokopedia Indonesia) telah menyanggupi keinginan pemerintah menjadi penasehat roadmap e-commerce Indonesia ini.
Dengan keinginan ini, saya yakin pemerintah akan segera membangun infrastruktur digital Indonesia, membuat regulasi-regulasi yang populer serta keberpihakan yang tidak hanya kepada e-commerce besar tetapi juga UKM-UKM yang merintis bisnis online ini. Insya Allah saya masuk di dalamnya. 🙂
Ketiga, motivasi ketiga adalah terkait dengan presepsi dan perilaku pengguna internet di Indonesia. Merujuk rilis APJII tahun 2016 diketahui bahwa internet tidak hanya dipakai untuk mencari informasi, membaca berita dan sosial media akan tetapi juga cenderung digunakan untuk mencari dan menawarkan barang (jual beli). Artinya masyarakat sudah teredukasi memilih belanja secara online dengan modal presepsi bahwa belanja online telah menjadi kebutuhan sekaligus gaya hidup modern yang simple, cepat dan efesien.
- 130,8 juta pengguna internet menggunakan internet sebagai tempat menawarkan dan mencari barang
- 84 juta pengguna internet pernah melakukan transaksi jual beli
- 82,2 juta pengguna internet mengunjungi toko online (online shop)
- 34,2 juta pengguna internet mengunjungi bisnis personal
- 5 juta pengguna internet mengunjungi tempat lain-lain
Data lain yang semakin membuat saya bersemangat untuk segera melakoni bisnis online adalah dua hal sebagai berikut,
- Tumbuhya 55 juta masyarakat kelas menengah di Indonesia yang konsumtif dan suka berbelanja. Dilain sisi telah terjadi perubahan paradigma perlahan lebih menyukai berbelanja secara online yang bukan karena pertimbangan harga tetapi lebih kepada kemudahan dan penghematan waktu.
- Tingginya pengguna smartphone di Indonesia yang didukung dengan harga telepon seluler yang murah. aat ini pengguna smartphone mencapai 100 juta. Fakta menarik, 43% konsumen e-commerce melakukan belanja melalui smartphone, Notebook 15% dan tablet 4%. (urvey Google-Tamasek)
Dikasih Nama Apa Dan Mau Jual Apa
Awalnya mau pakai nama jualjualcom. ayang sekali domain ini sudah dimiliki orang lain. Kalah cepet soalnya. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan memilih menggunakan nama lain. Insya Allah, kelak Indonesia akan mengenalnya sebagai tukatuku.com atau sejenisnya.
Nama ini mengandung filosofi berkesinambungan dan terus menerus. Tukatuku adalah pengulangan kata yang mempunyai arti kurang lebih sama yakni membeli (tuku, tumbas dalam bahasa Jawa), seperti pengulangan kata bliblicom.
Produk awal yang akan menghiasi etalase tukatuku nantinya adalah produk-produk fashion khususnya kaos satu warna dengan desain sederhana dan tulisan-tulisan yang unik menggelitik yang mengandung pesan atau sindirian. Kenapa sederhana? Design yang sederhana disukai banyak orang. Menurut saya kesederhanaan terlihat lebih ekslusive atau “mriyayeni’ kalau orang Jawa bilang. lebih-lebih dengan warna warna dasar yang netral.
Area pemasaran produk-produk tukatuku nantinya adalah seluruh wilayah Indonesia yang terjangkau jasa pengiriman sedangkan segmentasi yang saya bidik adalah semua golongan usia terutama para pekerja dan profesional muda, mahasiswa, pelajar, IRT dan lain sebagainya.Target pasar ini akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan pemakai internet di Indonesia yang didasarkan pada data-data rilisan APJII dan sebagainya.
Next Plan Belajar Internet Marketing Online Dan Seo Optimization
Proses toko online saya sudah sampai pada tahap pembelian domain, sewa hostingya serta memilih platform yang sesuai. Saya pakai provider yang ada di Jogja (tetangga kampung) dengan server berada di Jakarta. Untuk tahap awal, saya udah booking 2 (dua) tahun. edangkan platform toko online rencana saya memakai salah satu yakni Magento atau Openchart. Tetapi kayaknya positif yang Magento.
Saya menyadari bahwa jalan masih cukup berliku karena tidak cukup sewa hosting, beli domain dan nampilin produk setelah up ya sudah. aya yakin 100% perlu upaya lebih agar terus eksis dan mendatangkan profit. Menurut beberapa literatur, butuh promosi dan optimasi berkelanjutan. Dengan bahasa lain butuh strategi internet marketing dan EO.
Jujur, Ini masalah bagi saya karena secara teori maupun praktek, saya nol protol alias belum paham babar blas terkait internet marketing. Mau gak mau harus belajar banyak untuk toko online saya. Selama ini saya hanya ngeblog. Itu pun karena ingin mempraktekan materi kursus website online gratis alias belajar lewat tutorial youtube 🙂 itulah kenapa saya masih gratur-gratul alias meraba-raba. Bagi saya sih yang penting pokoknya nulis, gitu. Cuzzz…
Permasalahan lain adalah kesibukan harian saya dari mulai ngurusi keluarga, antar jemput sekolah dan nungguin si kecil Ayunda 5 hari full di klub renang hingga mendampingi belajar. Disamping itu, saya juga menjalankan binis kedai makan kampung bersama suami. Artinya saya memang perlu menyiapkan waktu khusus untuk ikut kursus internet marketing online, sekaligus kalau bisa ya ikut kursus EO online sekalian gitu. Pertanyaannya adalah di mana ?
Saya coba cari secara online lewat google. Nah, akhirnya muncul beberapa lembaga kursus, dan yang tampil paling atas di halaman pencarian adalah baba studio. Kalau di google saja tampil pertama, pasti memang terbaik untuk belajar internet marketing dan EO, begitu pikir saya. Akhirnya yang tampil pertama inilah yang klik.
Bukan Karena Rani Dan Ica “Membujukku” dengan Voucher Rp5.000.000
Bukan karena Rani atau isca yang mau kasih voucher gede sebesar Rp. 5 juta, kalau saya memutuskan ikut kursus internet marketing online di Babatudio, itu semata-mata karena kebutuhan untuk toko online saya nantinya.
aya juga tidak tertarik lagi membandingkan dengan tempat khusus lain, karena kebutuhan saya sepertinya terakomodasi di sini. aya membutuhkan silabus materi kursus internet marketing seperti ini :
- Step by tep uccesful Digital Marketing
- 10 Tips EO (earch Engine Optimization)
- Cara riset market Online dengan alat Google Keyword Planner
- Cara memonitor dan mengukur Kesuksesan digital marketing dengan Google analytic
- Cara memasang Iklan di Google Ads dan Facecook Ads
Silabus materi kursus di Babastudio inilah yang sesuai dengan ekspektasi saya. Trus, untuk apa saya harus banding sana-sini, ya khan ?
Bagi saya silabus materi kursus sangat penting karena berhubungan dengan tujuan kursus. Menurut alumni-alumni yang kasih testimoni sih, silabus kursus internet marketing online tersebut akan diurai melalui sistem pembelajaran yang mengasikkan.
Saya belum tahu pasti sih silabusnya seperti apa tetapi yang jelas pasti beda dong dengan Kursus komputer online, Kursus desain grafis online, Kursus website online atau Kursus animasi online yang juga ada di Babatudio….He…he…he… just joke.
Kalau kamu mau ingin tahu banyak, kamu bisa cobain dulu kursus internet marketing online versi trialnya, Gratis loh, malah ditambahin voucher 5 jt sama Rani. aya sudah coba. Isinya di luar dugaaan….keren abis. Ini dia Linknya.
Swear, saya jadi enggak sabar pengin segera belajar internet marketing dan sesegara mungkin nge-lauching tukatuku.com, nih. iapa tahu bisa ngikutin jejak sukses para alumni Babatudio yang telah behasil mengembangkan bisnis toko onlinenya. Wish Me Luck ya !ngyuni.com