Siapa yang tak setuju kalau sayur dan buah mempunyai banyak manfaat?
Ya, kandungan nutrisi dan mineral keduanya menjadi salah satu elemen penting keseimbangan gizi yang dibutuhkan tubuh. Saya mempunyai pengalaman empiris bagaimana sayur dan buah “bekerja” pada dua anak saya. Namun, pengalaman yang saya tulis ini bukan bermaksud membanding-bandingkan dalam arti negatif atau membedakan kasih saya dari keduanya, tetapi saya ingin berbagi pengalaman betapa penting membiasakan anak gemar makan buah dan sayur sejak kecil #untukhidupyanglebihbaik.
Bagi anak perempuan saya, Ayunda, sayur dan buah menjadi hal yang wajib tersedia di meja makan setiap hari, setidaknya adalah satu dari keduanya. Makan sayur dan buah memang sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Kebiasaan baik itu bahkan berlanjut hingga saat ini, ketika ia sudah kelas 5 SD.
Semua jenis sayuran dia suka. Tetapi kalau sudah ketemu semangkok sayur bayam atau tumis kembang kol dicampur udang, ah, makannya pasti nambah dan nambah lagi. Begitu juga dengan buah-buahan. Tidak ada yang tidak dia suka. Namun, buah yang paling dia suka adalah alpukat. Makanya tak heran kalau lagi makan di luar rumah, minuman yang selalu dia pesan pasti jus buah itu.
Sedangkan kalau di rumah, Ayunda minta disediain pisang, jeruk, atau buah naga.
Makan sayur dan buah memang sudah menjadi kebiasa-annya sejak kecil dan berlanjut sampai sekarang, saat ia sudah duduk di bangku kelas 5 SD.
Kebiasaan Ayunda ini menjadi pelipur lara atas kegagalan saya mengajarkan hal baik tersebut kepada kakaknya, Arya. Ya. Tidak seperti adiknya, Arya sangat susah disuruh makan sayur dan buah. Bahkan sampai saat ini. Kalau toh mau, itu hanya pada jenis sayuran dan buah tertentu. Itu pun mesti dipaksa-paksa. Untuk makan, Arya memang lebih menyukai makan “keringan” yakni nasi tanpa sayur asalkan ada ikan “uk-uk” alias ayam sebagai lauknya.
Untuk makan, Arya memang lebih menyukai makan ala “keringan” yakni nasi tanpa sayur asalkan ada ikan “uk-uk” alias ayam sebagai lauknya.
Tak heran kalau di kulkas selalu tersedia daging ayam beku untuknya selain sayur dan buah untuk Ayunda dan keluarga. Semua itu memang salah saya yang terlalu memanjakannya sejak kecil tetapi tidak membiasa makan sayur dan buah padanya. Begitu pula dengan papanya.
Terlahir sebagai anak pertama, Arya memang disayang-sayang dan dimanja-manja saat itu. Bahkan, kalau bukan karena saya “diam-diam” berhenti minum pil KB, mungkin papanya juga tidak pingin Arya punya adek lagi, Ayunda. Namun, rasa sayang berlebihan itu malah menjadi boomerang yang menjadikan saya dan papanya selalu merasa bersalah.
Mempunyai Kekebalan Tubuh Yang Lebih Baik
Sebagai orang tua yang selalu menyayangi ke-duanya, saya selalu meng-amati perkembangan dan pertumbuhan mereka sejak kecil. Menurut saya, keduanya tumbuh dan berkembang dengan mentalitas dan kemandirian yang berbeda.
Ayunda, misalnya. Sejak umur 4 tahun, ia sudah terbiasa memakai kaos kaki, celana dan melakukan hal-hal kecil sendiri tanpa bantuan orang lain. Malah, dia selalu menolak kalau ada orang yang mencoba membantunya. Tetapi tidak demikian halnya dengan Arya. Pada umur yang sama, Arya masih membutuhkan bantuan orang lain untuk itu semua, bahkan sampai SD kelas 2.
Bila dilihat dari kekebalan tubuh (sistem imun tubuh), keduanya juga berbeda. Arya itu kalau capek sedikit pasti “nggreges”, beda dengan adiknya yang mempunyai sistem kekebalan tubuh (imun) yang lebih baik. Aktifitas fisik yang diimbangi dengan kegemarannya makan sayur dan buah sejak kecil, ternyata memberikan manfaat baik hingga saat ini, terutama dalam hal kekebalan tubuh.
Ternyata memang benar kata ahli bahwa beberapa jenis sayur dan buah yang dia makan mengandung berbagai vitamin dan zat-zat lain yang baik untuk daya tahan tubuhnya. Selain itu juga menjadi antioksiksidan yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas penyebab sakit. Itulah kenapa, sejak kecil hingga saat ini Ayunda jarang sekali sakit. Padahal aktifitas hariannya sangat padat dan menguras energi. Sekolahnya saja sudah full day school sampai jam 16.00 WIB.
Namun Ia juga tetap bersemangat mengikuti berbagai aktifitas ekstra kurikuler lain seperti Taekwondo, Pramuka, Hadroh, Les Matematika, dan lain sebagainya.
Aktifitas fisik yang diimbangi dengan kegemarannya makan sayur dan buah sejak kecil, ternyata memberikan manfaat baik hingga saat ini, terutama dalam hal kekebalan tubuh.
Prestasi Lebih Menonjol
Dari segi prestasi akademik maupun non-akamedik, Arya dan Ayunda juga berbeda. Ini menunjukkan kalau keduanya mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda. Dibandingkan kakaknya yang hanya masuk 10 besar, prestasi akademik Ayunda lebih menonjol disekolahnya. Dari TK hingga sekarang, Ayunda selalu mendapatkan ranking satu.
Hanya sekali rankingnya turun ke peringkat dua yakni pada saat kenaikan kelas dari kelas 2 ke kelas 3. Itu pun karena sebab tertentu yang tak diprediksi sama sekali. Motivasi dan semangat belajar Ayunda memang tinggi dibanding kakaknya. Pun demikian pula dengan daya ingat dan daya tangkapnya.
Ibarat kata, bila Ayunda cukup diajari sekali, Arya membutuhkan waktu dua hingga tiga kali. Prestasi akademik Ayunda ini juga didukung dengan kegemaran lain yakni membaca. Kegemaran yang tidak dimiliki kakaknya.
Menurut saya, kecepatan membaca Ayunda itu luar biasa. Sehari ia bisa menamatkan dua hingga tiga buku bacaan dari berbagai jenis. Itu pun bukan buku yang tipis. Menariknya, pengaruh dari kegemaran membacanya ini, menciptakan kegemaran lain yakni menulis. Tak kurang dari 30 cerita pendek telah ia hasilkan. Rencananya, dia ingin mencetak cerpen-cerpennya itu dan dibagikan kepada teman-teman sekolahnya sebagai hadiah ulang tahunnya nanti.
Prestasi akademik Ayunda juga diimbangi dengan prestasi non-akademik dari berbagai bidang seperti olah raga, keagamaan hingga kesenian. Kurang lebih 38 piala dan mendali telah dia koleksi dari berbagai kegiatan lomba dan kejuaran.
Prestasi terbaru yang dia peroleh adalah medali emas kejuaraan Taek Wondo MTC Se-DIY Yogyakarta untuk Kelas Poomsae. Ayunda juga baru saja mengikuti Kemah Nasional 4 yang dilaksanakan pada tanggal 16-19 Nop 2018 di Cibubur dan diikuti pula peserta dari negara-negara ASEAN.
Saya tidak menafikkan kalau prestasi Ayunda ini, selain karena semangat belajarnya yang tinggi juga ada “sambungrentengnya” dengan berbagai vitamin, mineral dan zat-zat penting dari buah dan sayur yang ia makan. Sayuran seperti bayam, wortel, tomat dan bayam kesukaannya dan sayuran yang berwarna pada umumnya, memang kaya akan vitamin dan folat.
Kedua mineral ini memang mendo-rong perkembangan sel-sel otak menjadi lebih kuat dan sehat, dan menunjang kecerdasan otak. Begitu juga dengan buah seperti Alpukat, kacang-kacangan, buah beri dan sebagainya. Nah, walaupun secara akamedik prestasi Arya tidak semenonjol adiknya namun dari segi kepe-mimpinan (organisasi) dan kesenian, Arya justru lebih menonjol.
Sifatnya yang penyabar, supel, percaya diri dan mampu mengen-dalikan diri membuatnya mudah bergaul dengan berbagai type orang. Bahkan dengan yang lebih tua dari umurnya sekalipun. Sifat-sifat itu akhirnya menghan-tarkannya menjadi ketua OSIS di sekolahnya, salah satu sekolah menengah kejuruan favorit di Yogyakarta.
Saya bangga dengan mereka berdua.
Aktifitas fisik yang diimbangi dengan kegemarannya makan sayur dan buah sejak kecil, ternyata memberikan manfaat baik hingga saat ini, terutama dalam hal kekebalan tubuh.
Buah dan Sayur Sangat Dianjurkan #untukkeseimbangangizi
Pengalaman dengan kedua anak di atas, menjadi gambaran seder-hana betapa penting buah dan sayur bagi tubuh yang mem-butuhkan kesimbangan gizi, selain karbohidrat. Saking pentingnya, makan buah dan sayur menjadi salah satu program kampanye nasional yang diprakarsai oleh kementerian kesehatan yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Gemar Makan Sayur (GEMAYUR).
Tak hanya itu, pemerintah juga menjadikan buah dan sayur sebagai elemen penting dalam penyusunan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dengan jargon Isi Piringku, menggantikan jargon 4 sehat 5 sempurna yang telah dipakai selama berpuluh-puluh tahun sebelumnya.
Nah, pentingnya mengonsumsi buah dan sayur ini juga dianjurkan dalam Piramida Makanan versi WHO. Menarikknya, bahwa baik piramida makanan versi WHO maupun PGS, popup keduanya menempatkan buah dan sayur sebagai pilar paling penting dalam susunan makanan yang kita konsumsi dalam upaya mendapatkan keseimbangan gizi bagi tubuh #untukhidupyanglebihbaik.
Berbagai Manfaat Lain Sayur dan Buah Bagi Tubuh
Saya mengibaratkan buah dan sayur itu seperti jari manis dan kelingking. Keduanya adalah dua hal baik yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, saling mendukung dalam pemenuhan gizi seimbang bagi tubuh. Berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral serta serat yang kita butuhkan setiap hari memang dimiliki keduanya. Sebut saja seperti vitamin A, B1, B2, B6, C, E, K, seng, kalium, kalsium, magnesium, potasium, fosfor, asam folat dan lain sebagainya.
Nah, selain bagus untuk kecerdasan dan ketahanan tubuh seperti pengalaman saya di atas, sayur dan buah juga mempunyai berbagai manfaat lain bagi tubuh. Simak, berikut ini diantaranya,
a. Daya Tahan Tubuh
Ini sudah saya singgung di atas tentang Ayunda yang mempunyai sistem imun lebih baik daripada kakaknya. Ya, buah dan sayur yang mengandung vitamin C, folat, potasium, vitamin K, dan vitamin E memang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jadi jangan heran kalau seseorang yang gemar makan sayur dan buah tubuhnya selalu sehat.
b. Atasi Radikal Bebas
Beberapa jenis buah dan sayur juga sumber antioksidan tinggi yang sangat efektif melawan radikal bebas dari luar tubuh yang disebabkan karena asap rokok, asap kendaraan, dan makanan yang terkontaminasi pestisida dan lain sebagainya yang menyebabkan berbagai penyakit serius dalam tubuh.
c. Bikin Langsing, Euy
Sudah merasa gendutan, kenapa enggak konsumsi buah dan sayur sih ? Buah dan sayur bisa bikin langsing dan mengatai obesitas. Kandungan seratnya membantu sekali menunda lapar dan tubuh pun akan merasa selalu kenyang. Dengan sendirinya, frekwensi dan jumlah porsi makanan pun akan berkurang pula. Ini adalah cara diet sehat yang sangat dianjurkan. Saya sendiri membuktikanya ketika tubuh saya terasa gedutan alias melar pasca kelahiran anak kedua.
d. Bab Seeer, Jadi Lancar
Kandungan serat sayur dan buah juga mejauhkan tubuh dari derita karena penyakit wasir. Selain itu, buah dan sayur juga melancarkan esktrasi dalam tubuh yang menjadikan buang air besar menjadi lancar seperti jalan tol pejagan – pemalang. Wuss..Seer !
e. Bikin Awet Muda
Buah dan sayur mengandung enzim yang bia melawan kerutan. Sebut saja seperti Pepaya. Buah ini mengandung enzim papain dan chymopapain yang dapat mencegah kerusakan kulit karena radikal bebas. Pepaya juga bermanfaat sebagai antibakteri, antijamur, dan antiviral. Jadi, selain terlindungi, wajah juga akan menjadi bersinar dan awet muda. Cobain deh.
6. Cegah Berbagai Penyakit
Mineral-mineral penting yang dimiliki sayur dan buah juga sangat efektif mengurangi kadar sistein penyebab jantung koroner, penyakit sendi (kolagen), penyakit kanker dan berbagai penyakit berbahaya lainnya.
Beli Sayur dan Buah Dari Petani Lokal
emenuhi kebutuhan sayur dan buah untuk keluarga, saya lebih suka membeli hasil dari para petani lokal ketimbang produk-produk import. Saya kok merasa bahwa dengan membeli sayur dan buah hasil dari petani lokal, setidaknya saya ikut serta berpar-tisipasi menggerakkan perputaran roda ekonomi lokal dilingkungan sekitar saya.
Selain itu, sayur dan buah yang dihasilkan petani lokal juga tidak kalah mutunya dibanding yang import. Iya. Ini karena para petani lokal memiliih dan menggunakan bibit buah dan sayur terbaik yang disupply oleh supplier yang berpengalaman dan mengerti kebutuhan petani. Sebut seperti bibit buah dan sayur unggulan dengan merk dagang CAP PANAH MERAH.
Bibit buah dan sayur Cap Panah Merah ini merupakah hasil pembibitan terpadu dari PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) yakni salah satu perusahaan pembibitan bibit lokal yang berpengalaman dalam bidang pemuliaan tanaman dan perbenihan, pertama di Indonesia. Produk-produk bibit Cap Panah Merah bahkan telah dikenal terbaik lebih dari dua dekade dan menjadi sahabat petani dalam menghasilkan buah dan sayur berkualitas untuk Indonesia.
Yuk, kita ikut serta mensukseskan Gerakan Makan Sayur dan Buah dengan mengajak serta mengajari anak-anak dan keluarga kita untuk gemar makan sayur dan buah setiap hari. Semoga pengalaman saya ini bermanfaat untuk Indonesia yang sehat, Indonesia yang masyarakatnya gemar makan sayur dan buah untuk hidup yang lebih baik.