Penglipuran, Desa Penglipur Lara di Bali – Banyak media yang menuliskan kalau dengan liburan, kita bisa terbebas diri dari stres, galau, penat, dan perasaan tidak enak lainnya. Soalnya pada saat liburan kita bisa melepas segala emosi yang membuat pikiran menjadi terasa tidak nyaman. Jadi kalau kamu sedang merasa tidak enak hati, cobalah buat rencana liburan dalam waktu dekat.
Sebagai orang yang tinggal di Indonesia, kita tidak harus liburan ke luar negeri untuk melepas stres karena di Tanah Air sudah tersedia destinasi wisata yang menawan, salah satunya adalah Pulau Dewata alias Bali.
Jadi dengan memesan hotel murah di Bali, kamu sudah bisa mendapat banyak hal yang bisa membuat pikiran dan perasaanmu menjadi lebih baik karena pulau ini menawarkan paket wisata yang sangat komplit. Mulai dari wisata pantai, gunung, waterpark terbaik di dunia, sampai wisata budaya dan religi bisa kamu lakukan di sini.
“…… tapi tunggu dulu, sambil cek harga hotel dan melakukan pemesanan hotel murah di Bali, ada satu tempat menarik yang sebaiknya kamu masukan dalam itenerary selama liburan di Bali, yaitu Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli. ”
Di desa yang sudah berusia ratusan tahun ini, kamu bisa melihat pemandangan Bali yang susungguhnya karena hampir di setiap sudut desa terdapat suasana yang mencerminkan adat dan tradisi khas Pulau Dewata yang sudah bertahan secara turun temurun.
Di desa ini, ada banyak bangunan tradisional yang bentuknya nyaris tidak berubah selama ratusan tahu, khususnya bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadah umat Hindu. Hal ini sangat sesuai dengan arti dari nama desa itu sendiri karena kata Panglipuran diambil dari kata ‘Pangeling Pura’, yang berarti tempat suci untuk mengingat leluhur.
Makanya kalau kamu berkunjung ke desa ini menjelang hari besar keagamaan yang mereka anut, kamu bisa melihat berbagai upacara dan ritual yang biasa mereka gelar seperti pada saat Hari Raya Galungan.
” Menariknya, masyarakat Panglipuran merancang desa ini dengan konsep tata ruang yang sangat hebat. Bangunan-bangunan tradisional yang ada di desa ini pun berdiri sesuai tempat yang sudah ditentukan, dimana bangunan yang dianggap suci berada di hulu, pemukiman warga berada di tengahnya, sedangkan ladang diletakan di pinggiran desa. Dengan penataan yang rapi ini, desa ini pun menyuguhkan pemandangan yang sangat epic.”
Selain pemandangnnya yang epic, hal yang membuat kawasan yang sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata Panglipuran ini adalah kebersihannya yang benar-benar terjaga. Di desa ini, akan sangat sulit menemukan sampah yang berserakan bukan pada tempatnya.
Berkat kebersihannya, desa yang berdiri di ketinggian sekitar 600 – 700 mdpl ini pun sering disejajarkan dengan desa terapung di Giethoorn, Belanda sebagai desa paling bersih dan ramah lingkungan di dunia. Mengingat lokasinya yang berada di dataran yang cukup tinggi dan lingkungannya yang jauh dari pencemaran, desa ini pun dikelilingi udara yang sangat sejuk.
Kebiasaan hidup bersih yang dilakukan oleh masyarakat Desa Panglipuran adalah karena mereka selalu memegang teguh filosofi Tri Hita Karana dalam menjalani kehidupan. Filosofi ini mengajarkan bahwa manusia harus bisa hidup secara harmonis dengan sesama manusia, lingkungan, dan Tuhan.
Mereka melarang siapapun membuang sampai sembarangan meskipun hanya sebatang puntung rokok, dan melarang kendaraan bermotor masuk ke sana. Maka tak heran kalau lingkungan di desa ini pun sangat terawat. Selain itu, masyarakatnya pun hidup dengan sangat damai. Mereka ramah, murah senyum, dan baik hati terhadap sesama.
Pada tahun 1990, desa ini dikunjungi oleh mahasiswa dari Udayana yang melakukan praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa tersebut berhasil mewariskan taman-taman kecil dan penataan lingkungan yang apik. Lalu, wisatawan pun mulai berdatangan ke desa ini setahun kemudian.
Setelah itu, para penduduk desa dan pemerintah setempat pun mencanangkan program untuk mengembangkan desa ini. Sampai pada tahun 1993, terbitlah Surak Keputusan (SK) Bupati No.115 tanggal 29 April 1993 yang menyatakan kawasan ini sebagai Desa Wisata Penglipuran. Sejak saat itu, Desa Penglipuran pun menjadi kawasan wisata yang disukai para turis mancanegara. Bahkan, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke desa ini jauh lebih banyak daripada turis lokal.
Dengan pemandangannya yang epic, suasananya yang khas, udaranya yang sejuk, lingkungannya yang tertata rapi dan bersih, serta masyarakatnya yang ramah dan religius, Desa Penglipuran pun sangat menarik untuk disambangi, karena pesona yang ditawarkan desa ini bisa jadi penglipur lara untuk kamu yang sedang gundah gulana.
Makanya, buruan cek harga hotel dengan aplikasi yang kamu suka untuk mendapat hotel murah di Bali yang berlokasi di dekat Desa Penglipuran. Pastikan kamu bisa menemukan banyak kamar hotel idaman dengan penawaran harga terbaik dengan mudah.