Tubuh Kita Sebagian Besar adalah Air
Air menjadi nutrisi paling dominan dalam tubuh manusia selain karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin dari apa yang kita konsumsi setiap hari. Orang hanya akan bertahan hidup sekitar 8-10 hari tanpa air sementara itu, orang akan bertahan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tanpa makanan. Oleh karenanya air disebut juga sebagai kebutuhan dasar hidup manusia.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Kandungan air dalam tubuh berbeda-beda sesuai dengan tingkatan umum. Pada bayi dan anak-anak, kandungan air dalam tubuh adalah 75%, orang dewasa 60% sedangkan orang tua semakin berkurang, yakni 50%.
Air dalam tubuh adalah medium berbagai reaksi biokimia dalam sistem metabolisme tubuh. Tak heran bila organ-organ vital tubuh manusia seperti kulit, tulang, jantung, liver, otak dan lainnya kandungan airnya sangat dominan .
Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan air yang benar-benar bersih dan sehat sesuai dengan kebutuhan. Lalu, berapa banyak konsumsi air per hari ? International Marathon Medical Directors Association (IMMDA) menyarankan agar mengkonsumsi air minum hanya pada saat merasa haus dan dahaga.
Artinya, konsumsi air minum tidak berlebihan, yakni tidak lebih dari 0.03 liter per kg berat badan. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan seberat 45 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1.35 liter per hari.
Bagaimanakah Air Yang Layak Di Konsumsi itu ?
Air yang layak di konsumsi masyarakat Indonesia telah diatur oleh pemerintah berdasarkan Permenkes Np. 492/ MENKES/ PES/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih. Standarisasi yang dipergunakan dalam Permenkes ini sama seperti yang digunakan oleh World Health Organization (WHO).
Air minum disebut aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan para meter tambahan, demikian bunyi pasal 3 Ayat 1. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Parameter Fisik
Persyaratan fisik air minum yang baik bagi kesehatan adalah harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Selain itu air bersuhu sejuk dan tidak panas serta tidak menimbulkan endapan. Jika air yang dikonsumsi tidak memenuhi prasyarat ini, maka bisa jadi air tersebut telah tercemar dan sangat membahayakan kesehatan, dikwatirkan akan menimbulkan gangguan pada organ vital manusia
B. Parameter Biologis
Air dikatakan layak untuk dikonsumsi bila tidak mengandung kuman-kuman patogen dan parasitic seperti kuman-kuman thypus, kolera, dysentri dan gastroenteritis. Untuk mengetahui adanya bakteri patogen dapat dilakukan dengan pengamatan terhadap ada tidaknya bakteri E. Coli dan Coliform yang merupakan bakteri indicator pencemar air.
Selain itu juga tidak mengandung virus. Air yang terkontaminasi virus bila virus berada dalam air bersama tinja yang terinfeksi. Selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi yang meminumnya.
C. Parameter Kimia
Parameter kimia air minum dapat dikelompokan menjadi dua, yakni ANORGANIK dan ORGANIK. Zat kimia anorganik berupa mineral seperti Arsen, Fluorida, Total Kromium, Kadmium, Nitrit, Nitrat, Sianida, Selenium dan lain sebagainya. Kandungan mineral dalam air minum tidak boleh melebihi batas yang diatur oleh pemerintah. Air yang layak di minum bersifat alkali dengan kadar keasaman (pH) antara 6,5 sampai 8,5.
Sedangkan, zat kimia organik dimaksud dapat berupa pestisida (insektisida dan herbisida), desinfektan, deterjen dan zat-zat berbahaya lainnya. Air minum juga tidak boleh mengandung logam berat. Logam-logam berat yang dikandung air biasanya berasal dari industri dan pertambangan ataupun proses pelapukan secara alamiah seperti korosi dari pipa penyalur air minum.
D. Parameter Radiologi
Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma. Secara radiologi, air yang sehat bersifat konduksif yakni kemampuan menghantarkan panas, listrik dan suara.
Air dalam tubuh adalah medium berbagai reaksi biokimia dalam sistem metabolisme tubuh. Tak heran bila organ-organ vital tubuh manusia seperti kulit, tulang, jantung, liver, otak dan lainnya kandungan airnya sangat dominan .
Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan air yang benar-benar bersih dan sehat sesuai dengan kebutuhan. Lalu, berapa banyak konsumsi air per hari ? International Marathon Medical Directors Association (IMMDA) menyarankan agar mengkonsumsi air minum hanya pada saat merasa haus dan dahaga.
Artinya, konsumsi air minum tidak berlebihan, yakni tidak lebih dari 0.03 liter per kg berat badan. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan seberat 45 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1.35 liter per hari.
Kualitas Air dan Penyakit
Kualitas dan kuantitas air bersih dan layak untuk dikonsumsi semakin hari semakin berkurang. Kerusakan lingkungan dan pencemaran telah mempengaruhi iklim dan dituduh menjadi penyebab utamanya. Di beberapa daerah di Indonesia pada waktu-waktu tertentu secara rutin bahkan mengalami krisis air bersih ini.
Kualitas air yang buruk berpengaruh pada kesehatan tubuh karena kebutuhan asumpan cairan yang sehat dan bersif tidak terpenuhi. Banyak penyakit berbahaya yang ditimbulkan karena kualitas air yang buruk ini sebut saja seperti Diare, Kanker, Cacing Dalam Darah, Hipatitis, Kolera, Typoad, Cacingan, Demam Kuning, Scabies, Malaria dan lain-lain. Tak sedikit dari penyakit tersebut berakhir dengan kematian.
Bila kita sadar bahwa sakit itu mahal, maka penting rasanya untuk membiasakan diri menjaga kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat. Dari manakah berawal ? Secara mendasar tubuh yang sehat bisa diperoleh dari air minum dan makanan yang dikonsumsi. Selain itu, adalah keseimbangan antara aktifitas dan istirahat.
Pureit, Penuhi Kebutuhan Air Bersih Bebas Kuman
Bila air minum yang sehat menjadi kebutuhan serta gaya hidup sehat saat ini, maka pureit menjadi satu-satunya jawaban yang realitis. Teknologi pemurni air dari unilever ini memenuhi kebutuhan air minum yang praktis tanpa harus memasaknya terlebih dahulu.
Pemurni air ini bekerja melalui 4-tahap pemurnian yang berguna menghilangkan kotoran, menghilangkan parasit & pestisida berbahaya, menghilangkan bakteri & virus berbahaya yang tidak terlihat, dan terakhir, membuat air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami.
Melihat sistem kerja water purifier ini sangat memungkinkan mengubah air keran menjadi air yang bersih, sehat dan tidak berbahaya untuk diminum seketika. Selain Pureit versi klasik yang berkapasitas 9 liter yang tidak perlu sambungan ke keran dan tidak membutuhkan daya listrik, Unilever juga pelengkapi produknya dengan Pureit Marvella dilengkapi dengan berbagai filtur unik sebagai berikut :
- Advance Alert System – Memberi petunjuk 150 liter sebelum GKK habis (estimasi sekitar 15 hari untuk pemakaian 5 orang). Asumsi 2 liter/orang/hari.
- Auto Shut Off- Menghentikan aliran air ketika lampu UV atau komponen penting lain dalam Pureit Marvella tidak berfungsi.
- Kapasitas Penampungan 4 Liter – 4 liter air minum tersedia dan bisa dimanfaatkan bahkan di saat tidak ada listrik.
- Pengisian Air Otomatis – Nyaman tidak perlu melakukan pengisian manual.
- Pemurnian Dengan Standarisasi US EPA – Memunuhi kriteria yang sangat ketat dari EPA (Environmental Protection Agency), Amerika Serikat dalam hal pembasmian virus, parasit dan bakteri yang berbahaya.
- Perlindungan Tegangan Listrik – Untuk mencegah kerusakan akibat perubahan tegangan yang tiba-tiba.
Jadi, sehat itu dapat di mulai dari air yang kita minum sehari-hari.