Phobia, Ulat Kecil Itu Membuat Suamiku Takut ! – Hampir dua puluh tahun menjalani cinta dengan suami tersayang, saya paham betul kebiasaan-kebiasaannya, yang disukai dan yang tidak. Apapun itu. Termasuk adalah phobianya terhadap binatang yang namanya ulat. Sore tadi ketika lagi bercenggkrama di teras rumah tiba-tiba suamiku menganggat kedua kakinya dan langsung naik ke atas kursi hanya karena melihat ulat kecil-kecil di lantai.
Ulatnya kecil tak lebih besar dari batang korek api. Celakanya ulat tersebut merambat dari ujung pintu ke ujung pintu yang lain. Akhirnya untuk masuk ke dalam rumah, suamiku harus menggunakan meja sebagai pijakannya kemudian baru melompat ke dalam rumah. Aku tertawa geli melihatnya. Duh, kasihan sekali suami saya.
Phobia yang dialami oleh suami saya, juga dialami oleh banyak orang akan tetapi berbeda-beda pada obyek sentralnya. Nah, karena keterbatasan pengetahuan saya terhadap phobia ini, akhirnya saya googling dan meresumnya, berharap bisa bermanfaat bagi diri saya juga bagi siapapun.
Apa itu phobia
Phobia adalah gangguan anxietas fobik yakni rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena tertentu. Perasaan takut seorang yang mengalami fobia sulit dimengerti karena objeknya kadang malah tidak masuk akal.
Phobia yang dialami seseorang dapat menyebabkan fiksasi yakni suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidakmampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Dalam keadaan fiksasi, seseorang dapat menangis, menjerit histeris bahkan bisa melumpuhkan kesadarannya atau pingsan.
Apa Penyebabnya
Phobia bukan sejeniss penyakit fisik atau tetapi behubungan dengan kondisi kejiwaan seseorang dalam menggunakan dan mengelola daya pikirnya. Phobia itu terjadi kalau seseorang lebih banyak menggunakan language of sense ketimbang language of logic
Jenis-Jenis phobia
Bila dilihat dari obyeknya dibagi dalam dua kelompok sebagai berikut:
- Phobia Sosial (Anxietas Sosial)
Adalah gangguan kecemasan sosial berupa ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain dan lingkungan sekitar. Dari dua jenis phobia yang dikenal secara umum, Fobia ini dapat sangat merusak bahkan dalam beberapa kasus dianggap sebagai penyumbang angka bunuh diri tertinggi. Phobia sosial ini diawali dengan gejala umum seperti palpitasi jantung, keringat dingin, gemetaran, panas-dingin, pusing, gangguan perut, kerongkonganterasa tersekat, diare, otot menjadi tegang dan gelisah berlebihan. - Phobia spesifik
Adalah ketakutan yang tidak rasional pada objek atau situasi tertentu. Phobia ini adalah jenis yang paling sering didapati dan dialami oleh manusia. Phobia spesifik ini tidak membutuhkan pertolongan medik. Beberapa contoh phobia kelompok ini adalah merasa jijik sekali terhadap binatang ulat seperti apa yang dialami suami saya, takut memegang kapur tulis, takut memegang kancing baju, dan lain-lain.
Cara Mengatasi Phobia
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi phobia. Hipnoterapi, adalah suatu metode terapi yang berhubungan dengan pikiran dan metode hipnotis.pasien akan dibuat relax dan disugestikan yang baik-baik terhadap benda yang ditakuti tersebut.
Cara ini (mungkin) seperti yang dilakukan oleh Uya Kuya; Cognitive Behavioural Therapy/CBT terapi tesebut dilakukan dengan cara mengubah mind set pasien atau menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang untuk mengembangkan cara-cara praktis yang efektif melawan phobia. Saya sendiri belum membuktikannya, apakah kedua cara ini cukup efektif dan bisa “menyembuhkan secara permanent” atau tidak.
Beda Phobia, Paranoid Dan Trauma ?
Karena keterbatasan pengetahuan saya, maka agak sedikit sulit membedakan ketiga istilah di atas selain hanya saya paparkan pengertiannya. Paranoia adalah proses pikiran yang terganggu yang cirinya adalah berupa kecemasan atau ketakutan yang berlebihan, sering sampai tidak rasional dan timbul delusi. Pemikiran paranoid biasanya disertai anggapan akan dianiaya oleh sesuatu yang mengancamnya.
Trauma adalah pengalaman tiba-tiba dan mengejutkan yang meninggalkan kesan yang mendalam pada jiwa seseorang sehingga dapat merusak fisik maupun psikologis. Pengalaman tersebut dapat membentuk sikap dan pribadi seseorang. Saya persilahkan kalau ada yang ingin mengoreksi atau menambahkan pengetahuan tentang phobia ini, semoga bermanfaat bagi siapa saja.