

Orang Tersayang
bagian dari
kebahagiaan
I am happy and very happy karena dikelilingi oleh orang-orang tersayang dan juga selalu menyayangiku. Siapakah orang yang tersayang itu?


Orang Tersayang
adalah orang yang menyayangiku tanpa batas, mendukung dan memberi motivasi ketika aku membutuhkan. Dia juga selalu merelakan bahunya untuk bersandar serta menyediakan pangkuannya ketika saya ingin menangis dan berkeluh kesah. Lebih dari itu orang tersayang selalu hadir disampingku ketika orang lain tiada.
Siapa Lagi
Orang Tersayang
Bagi Saya?
Saya adalah perempuan yang dibesarkan dalam tradisi dan budaya Jawa yang penuh dengan falsafah-falsafah kehidupan luar biasa. Salah satu falsafah yang menjadi pandangan hidup saya adalah bahwa istri itu “Surgo Nunut, Neroko Katut” (Surga ikut, Neraka tersangkut).
Ini adalah bahasa kiasan, teman. Maknanya adalah bahwa setelah menikah maka hak sepenuhnya atas diri saya adalah milik suami. Suami adalah pemimpin bahtera rumah tangga sekaligus imam bagiku.
Ibarat tubuh, saya dan suami adalah satu jiwa. Oleh sebab itu apapun yang dilakukan suami akan merembes dan berdampak kepada saya pula. Inilah maknanya.
Jadi, tidak alasan bagi saya untuk tidak berbhakti, memberikan kasih sayang dan mendukukungnya sepanjang arah kemudi bahtera rumah tangga melaju di jalan yang benar baik secara keyakinan maupun hukum positif.
Lebih-lebih ketika harus restrospeksi ke belakang, melihat perjalanan panjang selama hampir 21 tahun kebersamaan yang penuh dengan warna-warni dan suka duka dengan Pak Nahkodaku Tersayang.
Pak Nahkoda ? Iya, begitu saya biasanya berkelakar memanggil suami dengan julukan itu walaupun sama sekali dia tidak berprofesi sebagai nahkoda kapal yang berlayar dilautan, bahkan dia justru sangat takut dengan lautan.





Bagaimana tidak disebut katrok, ketika yang mahasiswa lain berpakaian serba modis, dia malah tampil slenge’an. Pakaian kebesarannya adalah celana jeans biru yang robek di bagian lutut dengan kaos hitam yang dirangkap baju “surjan” plus blangkon di kepalanya. Tampilannya persis seperti pemain ketoprak.
Tak kalah unik adalah tas untuk buku-buku kuliahnya. Tas yang setiap hari dipakainya terbuat dari baju yang lenganya dipotong kemudian dijahit dan diberi tali panjang untuk “cangklongan”. Kalau ke kampus dia jalan kaki dan sesekali menaiki sepeda kumbang tua seperti Oemar Bakrie dalam lagunya Iwan Fals.
“Oh my God, hari gini kok masih ada mahasiswa yang katrok ya.” Pikir saya.
Awalnya saya tidak terlalu akrab karena beda ‘genk’. Dia masuk genk para aktifis kampus sedangkan saya memilih “genk kutu buku” yang kalau kumpul selalu membahas tentang pelajaran kuliah.
Keakraban baru terjalin awal semester dua ketika saya dan dia sama-sama tergabung dalam UKM Kesenian Kampus. Hanya saja dia pilih ngeband dan saya lebih seneng “nguri-uri” kesenian tari tradisional.
Sejak tergabung dalam UKM Kesenian ini intensitas pertemuan pun semakin sering, lebih-lebih kalau akan diadakan pentas kolaborasi yang biasanya membutuhkan latihan bersama. Saya dan dia jadi sering ngobrol bertukar pikiran.
Saya tak menyangka bahwa di balik penampilan yang sak enake dewe itu, ternyata dia asik kalau diajak ngobrol. Lama kelamaan saya malah merasa nyaman dekat dengannya. Tambah hari pun tambah akrab bahkan sering menghabiskan waktu bersama.
“Apakah saya sedang jatuh cinta ?”
Awalnya saya masih ragu dengan perasaan itu. Saya pikir hanya sebatas emosi sesaat atau simpati semata. Tetapi perasaan itu semakin menyiksa.
Berminggu-minggu saya mencoba meyakinkan diri kalau saya memang sedang jatuh cinta, untuk yang pertama kali dalam hidupku.
Kalau jodoh memang enggak kemana. Kakiku dan kaki dia seperti sudah diikat benang imajiner. Nampaknya perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan.
Dia ternyata juga menyimpan perasaan yang sama. Setidaknya ini dibuktikan dengan sebuah puisi yang terselip dalam buku yang dia pinjam. Puisi ini masih tersimpan dengan baik hingga saat ini.
Sore ini aku rindu
Seperti hari-hari kemarin
Rinduku bagai bumi yang terus berputar
Atau angin yang berhembus
Di bawah bias cahaya mentari
Dik,
Aku juga kangen,
Seolah hatiku dibawa serta oleh senja yang kian menghitam
Karena langit tak lagi berbintang
Dik…
Hanya doa yang selalu aku panjatkan, “Ya Allah Tuhan yang mampu membolak-balikkan hati manusia, apabila dia jodohku dekatkanlah dan apabila bukan jodohku, hilangkanlah perasaan ini ,”

seterusnya hingga satu persatu peristiwa itu terjadi…


What a perfect night and perfect moment. I am so happy ! Rasa-rasanya dunia milik berdua, yang lainnya pada ngontrak.
Mulailah petualang baru dalam hidupku. Sejak saat itu, saya dan dia seperti “Mimi dan Mintuno” selalu bersama dalam suka dan duka.
Walaupun demikian kami berkomitmen menjaga kehormatan masing-masing, memahami kelebihan dan kekurangan serta saling nasehat menasehati dalam kebaikan.
Itulah kenapa tidak sekalipun muncul masalah berat dalam perjalanan kisah cinta bersama dia.

Tahun 2001 dia membuktikan janji-janji cintanya kepadaku, disaksikan kedua keluarga dia melamarku. Horeee..aku dilamar !!!
Momen bersejarah dalam hidupku itu sebulan setelah dia bekerja pada perusahaan distributor home equipment di Purwokerto.
Saya masih inget betul saat menerima gaji pertamanya sebesar Rp 750.000 yang masih terbungkus amplop putih dengan stempel perusahaan tempatnya bekerja.
Setelah menjadi nahkoda keluarga, dia mengajakku mencari rejeki halal mulai dari Purwokerto, Semarang, Mayong Jepara hingga terdampar dengan syahdu di Kalasan Sleman Jogjakarta ini.



Sehari-hari Pak Nahkodaku hanyalah ‘tukang masak’ terutama untuk menu-menu khas kedai makan yang sedang kami kelola seperti Tahu Oser, Pecak Bumbu Kambing (Ayam, Nila, Lele – satu-satunya yang ada di Jogja), dan Nasi Pindang (daging) khas Pantura. Ini adalah salah satu passion-nya sejak dulu.
Dari pacaran hingga sekarang saya paham betul Pak Nahkodaku itu orangnya bagaimana. Jadi saya hapal sekali di mana kekurangan dan apa kelebihan yang dimilikinya.
Ini dia 4 (empat) kelebihan yang menjadi alasan kenapa Pak Nahkodaku adalah orang tersayang bagiku.


JAWAB
Begitu pula terkait penghidupan. Pak Nahkodaku “njajah deso milangkori” mencari penghidupan bagi keluarga. Segala profesi pernah dilakoninya mulai jadi mandor gudang, supervisor penjualan hingga kepala cabang. Bahkan terakhir sebelum memutuskan berwiraswasta Pak Nahkodaku adalah General Manager (GM) di sebuah perusahaan swasta di Yogyakarta.
Berbisnis kuliner untuk penghidupan keluarga seperti yang sedang kami geluti sekarang ini juga atas inisiatif orang tersayang yakni Pak Nahkodaku.

& “NGEMONG”
Kalau sudah begitu, biasanya pak nahkodaku yang mengalah dan meminta maaf duluan walaupun dia tahu sayalah yang seharus minta maaf.
Komitmen kami sejak pacaran dulu memang berlaku sampai sekarang yakni “berebut salah dan bukan berebut benar”. Dengan prinsip inilah akhirnya bila ada masalah dalam keluarga pasti selesai dalam waktu 2 x 24 jam.
Sifat “Ngemong” orang tersayang yang dipilihkan Tuhan bagiku ini ditunjukan dengan sikap tepo sliro, tidak mentang-mentang bahwa dia adalah Nahkoda Rumah Tangga. Kalau ada sesuatu hal terkait dengan kepentingan keluarga, Pak Nahkodaku selalu ngajak diskusi bersama, tidak diputuskan sendiri.

RINGAN TANGAN
“Hidup kita bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain, ma. Begitu pula rejeki kita juga bukan karena usaha sendiri semata bisa jadi karena orang lain. Jadi jangan pernah perhitungan untuk berbagi, ma. ” Itu yang selalu dikatakannya.
Lain daripada itu, Pak Nahkodaku paling “crewet” di rumah bila ada sedikit rejeki tetapi tidak segera ‘dibersihkan’ dengan infaq dan shodaqoh.

PENYAYANG
“Memory daun pisang, Ma” Kata Pak Nahkodaku. Setelah selesai menyanyikan lagu itu biasanya Pak Nahkoda mencium keningku dan selalu bilang “I Love You, Ma.” Oh, dia memang tepat menjadi orang tersayang bagiku.
Teardrops
Pak Nahkoda juga seneng menulis puisi. Entah sudah berapa ratus puisi yang telah ditulisnya. Banyak di antara puisi-puisi itu yang dibuat khusus untuk saya. Sebagian puisi yang ditulis oleh orang tersayang itu saya dokumentasikan agar anak-anak saya kelak bisa mengetahui perjalanan kisah orang tuanya.
Mungkin saja keromantisan Pak Nahkoda karena dia suka musik. Konon orang yang suka musik atau suka bermain musik orangnya cenderung romatis. Nah, Pak Nahkodaku malah pernah gabung dengan band karyawan ketika masih bekerja di sebuah perusahaan dulu. Dia yang main gitar. Kalau pas lagi perfrom, Pak Nahkoda selalu mengajak saya dan anak-anak untuk mendampinginya.
Ini salah satu videonya…

Saya paham betul wataknya. Salah satunya adalah tidak mau membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan atau tidak terlalu urgen. Lebih-lebih kalau pakai uang tabungan.
“Sudahlah, ma. Uangnya ditabung saja. Banyak kebutuhan di masa mendatang.” Pasti itu yang dikatanya.
Tetapi kali ini saya ada alasan yang cukup rasional dan Insya Allah Pak Nahkoda pasti memahaminya. Saya butuh tetap terhubung ketika salah satu harus berada di luar rumah untuk urusan tertentu agar tidak kejadian seperti tempo hari.
Sudah usaha cari baterainya sih, tetapi sulitnya minta ampun. Terpaksa dibiarkan tergeletak begitu saja di atas meja.

Akhirnya Pak Nahkoda mendorong motor ke bengkel dan pulang jalan kaki untuk mengambil duit. Padahal Kata Pak Nahkoda jaraknya lumayan jauh, kurang lebih 4 km. Coba seandainya pegang HP kan tinggal WA atau BBM, tidak perlu pulang jalan kaki begitu.

Jelas ini lebih keren bila dibandingkan dengan HP yang dipakainya selama ini. Lagian kebutuhan Pak Nahkoda hanya untuk messenger, baca berita dan dengerin musik, lain itu tidak. Nah loh, hari gini punya smartphone cuman untuk tigal hal itu ?
Iya. Semenjak mengundurkan diri dari dunia kerja Pak Nahkodaku memang menutup semua akun socmednya. Kalau senggang waktu banyak dipergunakan untuk baca berita, nonton berita di TV atau tidur. Lebih asik katanya. Lagian dulu ketika masih punya akun socmed dan twitter juga jarang diupdate.
Nah, kalau untuk tiga hal itu spesifikasi Xiomi Redmi 4A ini sangat cocok sebagai hadiah untuk mendukung kebiasaan Pak Nahkodaku.
bahan material metal
allumunium
4G LTE untuk
akses internet cepat

aktifitas multitasking
dengan lancar
CPU Quad Core 1.4 GHz,
Adreno 306, dengan OS
Android V 6.0 Marshmallow
yang cocok buat COC maupun
nonton video, dengan tampilan
layar cukup jernih

Salah Satu Open Marketplace Terbesar
di Indonesia
Elevenia menyediakan berbagai macam produk untuk pecinta belanja online seperti saya. Hingga hari ini, di elevenia terdapat lebih dari 4 juta live listing produk dari 26.000 lebih seller. Produk-produk tersebut terbagi dalam 8 kategori yakni :

FASHION

BABY/KIDS

GADGET/KOMPUTER

SPORTS/HOBI/OTOMOTIF

BEAUTY/HEALTH

HOME/FOOD

ELEKTRONIK

SERVICE/MAKADO

Memilih Elevenia?
Pertanyaannya kenapa saya dan jutaan orang di Indonesia menyukai belanja online melalui elevenia ? Banyak alasan kenapa saya dan jutaan oran lainnya memilih elevenia. Begini alasannya,
DIJAMIN PALING MURAH
PROMO CICILAN 0%

ELEVENIA DAY
DAILY DEALS
SHOCKING DEALS
PROMO DISKON APP
FREE DELIVERY
TRANSAKSI AMAN
Belanja dan Bermitra dengan
elevenia
BENEFIT
Hanya elevenia yang memberikan pelayanan terbaik kepada buyer dan seller
dengan benefit yang luar biasa.


SISTEM PEMBAYARAN
ESCROW SYSTEM
Sistem pembayaran ini memberikan jaminan rasa aman baik bagi buyer maupun seller.
- Buyer melakukan transaksi di elevenia.
- elevenia akan memberikan notifikasi kepada seller atas transaksi yang terjadi.
- Setelah ada pemberitahuan dari elevenia, penjual mengirimkan barang kepada buyer.
- Setelah menerima barang, buyer melakukan konfirmasi.
- Setelah menerima konfirmasi, elevenia melakukan pencairan dana kepada seller.


DAFTAR


LOGIN



CARI PRODUK


KLIK "BELI SEKARANG"


PERIKSA ALAMAT & TOTAL BAYAR


KLIK "BAYAR SEKARANG" DAN SELESAI



VIA PROSES PEMBAYARAN


VIA MY ELEVENIA



PILIH METODE PEMBAYARAN


BISA PAKAI VOUCHER, DISCOUNT, DLL

elevenia
Apa yang baru pada elevenia 3.4.0 yakni penambahan fitur MAKADO LOCATION & BAYAR INSTAN. Ini dia tampilan baru elevenia untuk mobile version.
Nikmati beragam promo menarik dan maksimalkan pengalaman shopping
seru bersama jutaan orang lainnya.


Sebagai akhir tulisan, terima kasih telah meluangkan waktu membaca tulisan singkat ini.
Apa yang tertuang dalam tulis ini adalah bagian kecil dari ‘napak tilas’ perjalanan kehidupan pribadi saya bersama orang tersayang, suami.
Apabila ada kesamaan “pengalaman”, itu semata-mata kebetulan belaka dan terjadi atas kuasa Tuhan Yang Maha Besar.
Harapan saya, tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja untuk Indonesia yang lebih baik.