Hooq, Aplikasi Streaming Film Yang Telah ‘Meracuniku’

Hooq

Hooq, Aplikasi Streaming Film Yang Telah ‘Meracuniku’ – Sudah dua tahunan ini saya dan suami mengembangkan bisnis kuliner di depan rumah. Saya yang bertugas menunggu dan melayani tamu yang datang ke kedai untuk makan atau sekedar ngopi.

Duduk berlama-lama menunggu dan melayani pelanggan kedai yang datang kadang menjemukan. Itulah kenapa ‘wajib’ hukumnya bagi saya ditemani hiburan. Salah satu hiburan yang setia menemani setiap hari dan paling saya cintak-cintak ya nge-HOOQ. Sampai-sampai saya merasa ‘teracuni’ oleh HOOQ. obot saya jadi nambah. Dalam tiga bulan terakhir ini berat badan saya mendekati kata “gembrot” ketimbang “sexy”. Ini semua gara-gara nge-HOOQ. 🙂

Saya berencana ketemu sama Peter ithos CEO-nya HOOQ untuk minta pertanggungjawaban. Karena Peter-lah yang telah meracuniku dengan film-film keren di HOOQ dan bikin tubuhku nyaris gembrot. 🙂 Hati-hati HOOQ itu “Racun” tetapi racun yang mengasikan karena bukan sianida tetapi KESERUAN yang akan membuat hidup kamu semakin hidup dan penuh hiburan sepanjang hari kapan saja dan di mana saja.

HOOQ itu ‘RACUN KESERUAN’

Kapan saja dan di mana saja bisa nonton film pilhan. Bagaimana tidak ‘racun’ coba, di HOOQ ada lebih dari 10.000 film layar lebar dan serial TV keren dan berkualitas yang merayu untuk ditonton. Film-film ini diproduksi oleh berbagai studio film kenamaan dunia dari berbagai genre mulai dari action, drama keluarga, thriller, animasi, anak-anak, komedi dan love-lovan alias cinta-cintaan.

Saking banyaknya, saya itu sampai bingung mana yang mau saya tonton duluan. ila satu satu film selesai, penginnya “tanduk” alias nambah melulu. Perasaan itu persis plek ketika saya lapar trus ketemu nasi hangat bersanding dengan sambel goreng ikan teri dicampur pete plus segelas teh manis. Aduuh…alamak…Losta masta, tenan.

Karena suka tanduk inilah saya pernah nge-HOOQ di tempat tidur semalaman suntuk dari jam 9 malam sampai adzan subuh enggak tidur. 5 (lima) judul film sekaligus saya tonton mulai dari  Six Days Seven Night (Horrison Ford), Maverick (Mel Gibson), Con Air (Nicholas Cage), The Time Traveler’s Wife (Eric ana) dan Just Go With It (Adam Sandler)

Padahal film-film yang saya tonton semalaman itu sudah pernah saya tonton di bioskop maupun di TV, loh. Anehnya juga di situ. Kok ya saya tonton lagi gitu seperti gak ada film lain saja, padahal di HOOQ ada ribuan. Itu karena sedari sekolah dulu saya sudah ngefans banget sama aktor-aktornya. Gak pernah kelewat film-film yang dibintangi sama mereka.

Tapi enggak lagi-lagi deh begadang semalam suntuk, kasihan mas bojo dan anak-anak. Gara-gara semalaman nge-HOOQ ini saya diprotes sama mereka karena sarapan paginya jadi terlambat. Yo wis gimana lagi lha wong namanya orang lagi keraunan nge-HOOQ, je.

Untung saja waktu itu hari minggu jadi enggak ada tugas belanja ke pasar dan ngojek anak-anak sekolah. Hari minggu memang me time banget, hari buat tidur malam dan bermalas-malasan karena kedai makan saya juga tutup. HOOQ memang tega karena telah meracuni saya dengan film-filmnya yang mengasikan !

Awas hati-hati ! Selain film-film internasional, HOOQ bakal ‘ngracunin’ kamu dengan ratusan film nasional dalam berbagai genre.

SERU ! INI CARA HOOQ “NGRACUNIN” SAYA

Nonton ribuan film kok saya cuman disuruh bayar seharga selembar tiket nonton bioskop, edaan tenan. Ini kan ‘racun’ namanya. Swear, HOOQ itu menjajakan tarif berlangganan murah dibanding provider layanan Video On Demand lainnya. Coba bayangin, cuman Rp 49.500 doang sudah bisa menonton film dan TV show selama 30 hari . Itu pun sudah termasuk PPN lagi.

Tahu nggak, uang segitu itu cuman seharga 1 lembar tiket nonton bioskop di Jogja kalau pas hari libur. Kalau mau paket yang 7 hari malah murah lagi, cuman seharga mie ayam bakso plus jus alpokat alias hanya Rp 18.700. Gimana saya enggak teracuni, coba !

Udah gitu bayarnya bisa pakai cara potong pulsa smartphone. Saya akui sih, pembayaran nge-HOOQ memang fleksibel. Selain dengan credit card, juga boleh membayar dengan cara pemotongan pulsa semua operator celluler atau dengan voucher. Tapi saya enggak mau kalau disuruh bayar pakai kartu kredit. ” Sudah, dipotong pulsa handphone kamu saja. Praktis enggak ribet. Lagian kan cuman Rp 49.500 ” kata Peter.

Trus, HOOQ juga kasih fasilitas bisa nonton film secara OFFLINE pula. Memang sih, ini mengasikan. Siapa yang tidak teracuni coba kalau film-film favorit bisa ditonton secara OFFLINE tanpa data internet. Syaratnya sih harus di download dulu dan terbatas hanya 5 (lima) film dalam satu handset.

Kalau saya sudah bosan 1 film, film itu saya hapus trus download lagi. Intinya dalam satu handset 5 film saja. Sedikit sih, tapi lumayanlah. Tapi kalau untuk download hanya tersedia di aplikasi HOOQ untuk Androind dan IOS jadi kalau pakai laptop memang enggak bisa. Aku sudah coba.

Udah gitu nonton filmnya juga bisa SALOME (Satu Akun Rame-Rame). Yah, akhirnya di rumah bukan hanya saya saja yang teracuni. Si Mas ojo dan anak-anak malah ikut teracuni juga. agaimana tidak, lha akun saya bisa dipakai untuk nonton film di 5 (lima) handset yang terdaftar je, bisa laptop, smartphone maupun tablet. Enggak ada kata rebutan kalau lagi mau nge-HOOQ.

HOOQ ngerti kalau saya enggak paham bahasa Inggris, makanya ngracuni saya dengan subtitle bahasa Indonesia. Jujur, kalau filmnya pakai bahasa inggris saya enggak paham sama sekali. Entah HOOQ tahu darimana kalau saya memang enggak ngerti bahasa Inggris makanya film-filmnya dikasih subtitle bahasa Indonesia biar saya bisa paham.

Kalau yang ngerti bahasa Thailand ya silahkan saja pakai subtitle bahasa Thailand. Film-film di HOOQ juga dikasih subtitle bahasa lain selain Indonesia. ener-bener racun, kan?

Racun terakhir dari HOOQ adalah nge-HOOQ gak pakai iklan. Mana ada iklan di HOOQ, gak ada. iasanya kalau nonton TV pas kebelet pipis nunggu iklan dulu. Kalau di HOOQ sampai beruban pun gak bakal nemui iklan. Kalau kebelet pipis ya filmnya di pause.

Tau’ lah. HOOQ memang racun dan telah meracuni saya, mas bojo serta anak-anak. Racunya ganas sampai-sampai tiada hari tanpa-nge-HOOQ.

BEGINI AWALNYA SAYA KENA RACUN SERUNYA HOOQ

Awalnya sih gak sengaja download aplikasinya
di smartphone Android saya.

Begitu saya klik, eh..muncul gambar ini. Kepalang basah deh, saya klik saja tulisan New to HOOQ ? Sign up here.
Artinya pokoknya ya begitu deh. Habis itu, eh…muncul gambar seperti ini. saya malah disuruh ngisi nomor HP.

Saya juga ditanya apa benar nomor yang saya isikan tadi nomor saya, karena nomor itu akan di SMS kode apa gitu…
Karena saya merasa sudah benar lalu saya tekan “YES” Eh benar, saya dapet SMS. Isinya 6 digit angka acak. Katanya ini nomer penting untuk OTP verifikasi.

Terakhir, saya diminta untuk mengisi alamat email dan memverifikasinya. Akhirnya saya keracunan sampai-sampai handphone gak pernah nganggur.

KELUARGA IKUT KERACUNAN NGE-HOOQ , PIYE JAL ?

Racun’ serunya nge-HOOQ menular ke keluarga, Mas ojo dan anak-anak juga ikut ‘keracunan’ film-film di HOOQ. Tapi seleranya beda-beda. Kalau saya suka pilih film dengan aktor-aktor yang saya suka seperti Horisson Ford, Tom Cruise, Mel Gibson, Nicholas Cage pokoknya aktor-aktor gaek. Genrenya pokoknya thriller, romantis, religius dan misteri.

Beda dengan Mas Bojo. Kalau Mas ojo sukanya film-film full action yang penuh dengan adegan berantem gedabag-gedebug begitu. Dia juga suka film-film India dengan pakaian sarinya sambil menari-nari. Maklum saja Mas ojo suka lagu-lagu dangdut dan India. Kalau karaokean di rumah mana mau dia nyanyi lagu pop.

Nah, kalau Si Sulung Arya lebih suka dengan film-film kartun ala-ala Jepang gitu. Kamarnya saja penuh dengan gambar-gambar animasi Jepang. Komiknya juga kejepang-jepangan. Kayak Iklan AQU* tuh,…Jepanggggg ! Lain Si Sulung lain pula si ungsu, Ayunda. Dia suka film animasi 3D. Makanya film Monster House selalu saja diulang-ulang entah sampai berapa kali.

Walaupun kami semua gemar nonton film dan “keracunan” HOOQ dari masing-masing smartphone tetapi untuk kebersamaan saya juga mengajak mereka nonton bareng melalui satu gadget. Tak jarang saya ajak anak-anak berdiskusi tentang film yang telah di tontonnya. Ini adalah cara sederhana saya membangun kebiasaan berdiskusi dan mengemukakan pendapat.

Kalau malem minggu dan hari libur biasanya nge-HOOQ rame-rame. Streamingnya pakai laptop yang disambungkan dengan TV LCD dan pakai sound system. Jadi suasananya seperti nonton bioskop. Namanya juga streaming, kalau cuacanya lagi buruk kadang memang buffering. Tapi itulah serunya nonton film streaming.

KARENA ‘RACUN SERU’ HOOQ,  3 X NONTON FILM INI SELALU BAPER

Film ini diangkat dari kisah nyata perjalanan hidup Jeffry Albuchori. Sebenarnya cerita film ini tidak semata-mata tentang Ustad Uje, tetapi juga tentang “kebesaran hati dan pengorbanan” seorang seorang perempuan yang bernama pipik dalam menyadarkan dan membawa kembali kehidupan suaminya dari dunia yang kelam kepada jalan Tuhan yang kemudian dikenal sebagai ustadz Uje.

Cinta Pipik yang adalah cover girl majalah remaja ini mengalir begitu saja kepada Jeffry juga juga seorang bintang sinetron pujaanya. Padahal pipik sudah dinasehati oleh kedua temannya (Gugun Gondrong dan Widi) bahwa Jeffry itu bukan pria yang baik, suka hura-hura, mabuk-mabukan dekat dengan dunia kejahatan dan pecandu narkoba.

“Aku tidak tahu apakah dia laki-laki yang baik buat aku, tetapi ketika aku bertemu dia di menteng aku merasa dia adalah laki-laki yang membuat aku merasa lebih baik”. Begitu kata Pipik berulang-ulang kata ini diucapkan kepada temannya Widi kenapa Pipik Jatuh cinta kepada Jefrry.

Ketika Uje berada pada kondisi yang paling bawah, Pipik melepas jilbabnya untuk mendapatkan uang melalui foto sessi. Tujuannya adalah agar bisa menikah dengan Jeffry. egitu pula ketika Uje sakau akibat kecanduan pada narkobanya, Pipik lah yang menyeretnya, membawa pulang dan memandikannya. Pengorbonan Pipik terus berlanjut. Pada suatu ketika Pipik membuang seragam karyawannya. Disinilah terjadi dialog yang menyentuh dan membuat saya menangis.

“Untuk apa kamu buang?” tanya Jeffry.
“ Aku nggak butuh. Aku ingin merawat kamu,” jawab Pipik.
“ Lalu kita makan apa?”
“ Kamu suamiku, kamu imamku, kamu yang (harus) kasih makan aku dan anak kamu”
“ Kamu hamil?”
“ Ya?”
“ Aku belum siap”
“ Terus kamu mau bunuh anak kamu?”

Dialog inilah yang menyadarkan Jeffry dan berupaya keluar dari jerat narkoba dan Jeffry memang berhasil keluar dari dunia narkoba. Hal lain yang membuat aku menangis adalah ketika Jeffry mendapatkan uang bisaroh dari dakwah pertamanya sebesar Rp 75.000. Uang tersebut Rp 20.000 diberikan buat tukang ojek dan Rp 55.000 diberikan kepada Pipik.

“Ini uang halalku yang pertama”

Pipik menerima dengan ikhlas. Setelah itu….ah tonton sendiri ah di HOOQ. agi yang belum nonton siapkan tissue yang banyak.

Grab it for free today

Temukan kelanjutan film ini di HOOQ. Hibur dirimu dan keluargamu dengan 10.000 film lainnya.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI. HOOQ memberikan akses tanpa batas pada 10,000 judul, termasuk film Hollywood favorit Anda, lokal, dan film-film regional juga Serial TV pada genggaman tangan.

Konten HOOQ diupdate setiap bulan, untuk memastikan pelanggan selalu terhibur. Untuk mengetahui film terbaru di HOOQ, pelanggan bisa mengecek katalog ‘What’s Hot’ pada halaman Discover. Beberapa film dan serial TV tersedia dalam kualitas HD. Namun, berkaitan dengan perjanjian akan hak konten, beberapa film atau serial TV tidak tersedia dalam kualitas tersebut.

Jika saat ini pelanggan menggunakan aplikasi HOOQ yang lama, pelanggan dapat mengecek subtitle secara manual, dan melihat apakah subtitle tersedia. Jika pelanggan menggunakan aplikasi HOOQ yang baru, cukup dengan memilih video yang ingin ditonton dan, pada halaman informasi video, geser halaman ke atas, dan pelanggan akan melihat apakah film/serial TV memiliki subtitle, dan bahasa yang tersedia.

Company secara konstan menambahkan film baru agar pelanggan tetap nge-HOOQ! Tidak ada jadwal khusus untuk menambahkan film baru tertentu ataupun serial TV. Company meng-update katalog ‘What’s HOT’ pada halaman Discover setiap bulan, jadi pastikan untuk mengeceknya selalu!

Lisensi untuk serial TV dan film telah habis masa berlakunya dan jika compnay tidak memperbaharui lisensi tersebut, hal ini menjelaskan kenapa beberapa dari konten sudah tidak tersedia. Hak untuk setiap serial TV dan film berbeda, dan HOOQ tidak selalu bisa untuk mendapatkan lisensi pada kasus-kasus, ketersediaan judul tertentu dapat terpengaruh.