Nah, setelah bulan lalu saya mengambil resep iga bakar, resep terfavorit dari Yummy app yang saya jadikan sebagai salah satu menu tambahan di kedai saya bulan ini adalah Garang Asem (ayam). Kenapa memilih Garang Asem?
Yups, masakan tradisional khas Jawa Tengah (Kudus) ini saya pilih karena beberapa alasan. Menu ini diusulkan oleh banyak pelanggan. Selain itu di Brebes juga jarang tersedia di rumah-rumah makan di Brebes. Pembuatanya juga relatif mudah serta bahan-bahannya mudah saya temukan di pasar tradisional yang jauh dari tempat tinggal saya.
Dulu ketika di Yogya, Garang Asem ini enjadi salah satu menu utama, menemani Soto Kudus dan Nasi Pindang Daging. Menu ini selalu dicari pelanggan yang kebayakan dari instansi-instansi yang menginginkan masakan berkuah santan yang segar dan memberi sensasi asam di mulut yang berasal dari blimbing wuluh dan tomat hijau.
Di daerah Pantura Garang Asem ini populer walaupun tidak semua rumah makan ada. Namun, di setiap wilayah mempunyai ciri khas masing-masing. Garang Asem pekalongan misalnya, sedikit berbeda dengan di Kudus. Kalau di Pekalongan biasanya tidak dibungkus daun pisang, tetapi disajikan langsung di atas piring atau mangkuk beserta dengan kuahnya. Perbedaan lainnya, juga bisa dilihat dari proses pembuatan bumbunya. Bumbu dan rempah Garang Asem Kudus biasanya diiris-iris tipis, tidak dihaluskan. Ini berbeda dengan daerah lain seperti Pekalongan atau Grobogan yang dihaluskan.
Ada banyak sekali resep Garang Asem ini di Yummy App. Ada yang ala Kudus, Pekalongan, Grobogan dan ada pula hasil modifikasi dan kreativitas komunitas. Walaupun demikian menu Garang Asem di Yummy App menggunakan bumbu dasar yang sama.